Cuaca Buruk Nelayan Tak Berani Melaut

Daerah370 Views

Rembang, Indonesianews.co.id

Cuaca buruk disertai angin kencang sepekan terakhir memaksa nelayan Rembang tak berani melaut. Beberapa nelayan tampak berjaga-jaga perahu dan kapal mereka agar tidak berbenturan karena terbawa ombak.

Pantaun dilokasi, tampak sejumlah nelayan dengan perahu kecil (pinggiran red) masih saja ada yang melaut meskipun kondisi cuaca cukup ekstrim. Namun untuk kapal tangkap (poursin red) tampak ditambatkan.

Menurut informasi nelayan di Desa Pandangan, Desa Karanganyar dan Desa Sarang. Sudah sepekan terakhir ini nelayan tidak melaut, karena cuaca dan gelombang laut yang cukup tinggi.

Bagi nelayan kapal poursin membutuhkan Anak Buah Kapal (ABK) cukup banyak antara 17 hingga 20 orang perkapalnya. Namun jika musim barat, sulit mencari ABK dibandingkan dimasa musim timur.

“Sehingga agar bisa melaut terpaksa satu ABK kapal harus bergabung dengan ABK kapal lainnya,” kata salah satu nelayan Desa Pandangan.

Lokasi penangkapan ikan lumayan jauh. Jarak tempuhnya sekitar 20 hingga 60 mil dari bibir pantai menuju lokasi penangkapan ikan. Masing-masing majikan kapal biasanya memiliki lokasi penangkapan ikan.

Nelayan di daerah ini menyebutnya (tendak red) atau (anggas red). Tendak atau anggas ini sebagai tempat persembunyian ikan yang dipasang beberapa waktu sebelumnya. Saat melaut tendhak atau anggas inilah yang menjadi lokasi penangkapan ikan.

Karena jaraknya yang jauh nelayan setempat tidak berani melaut. Apalagi dalam satu kali keberangkatan, majikan kapal harus merogoh kocek untuk perbekalan Rp. 8-12 juta tergantung ukuran kapal, jarak tempuh dan jumlah ABK.

“Terlalu berresiko jika dipaksakan melaut. Ya nunggu cuaca membaik dulu,” kata salah satu nelayan di Desa Karanganyar. (Sutrisno)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *