Rembang, Indonesianews.co.id
Paska pelaksanaan autopsi jenazah Durrokhim (23) warga Dukuh Banyun Desa Woro Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang Jumat (19/2/2021) lalu. Tim Forensik Polda Jawa Timur sampai saat ini belum menyampaikan hasil autopsi itu.
Pihak keluarga masih menunggu, meski terkait penyidikan dan hasil autopsi pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
Keluarga berharap hasil autopsi itu bisa menjawab kecurigaan atau kejanggalan terkait meninggalnya korban selama ini.
Sebelumnya, Durrokhim ditemukan meninggal dunia di sekitar area tambang Desa Kebon Agung, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur pada Kamis malam pada 13 Agustus 2020 silam.
Laporan awal korban diduga meninggal dunia akibat terlindas truk yang dikemudikan oleh teman korban.
Meski sudah enam bulan berlalu. Namun pihak keluarga korban masih belum percaya bahwa Durrokhim meninggal akibat terlindas truk.
Apalagi menurut pengakuan Supardi (48) paman korban, ketika memandikan jenazah, korban menderita sejumlah luka dibagian telinga, rahang sebelah kiri dan lidah menjulur. Pardipun merasa heran jika benar terlindas truk, mestinya kepala korban sudah hancur.
Paman korban Supardi (48) mengatakan setelah pelaksanaan autopsi langkah keluarga masih menunggu dan menyerahkan kepada pihak kepolisian, dengan harapan pihak kepolisian dan ahli forensiknya bisa mendapatkan hasil autopsi sesuai harapan keluarga yang sebenar – benarnya.
“Kami berserah diri kepada kepolisian dan tim forensik. Jika memang ditemukan tindak kejahatan atas meninggalnya korban, dengan harapan bisa ditindak dengan seadil-adilnya sesuai dengan hukum yang berlaku atas kesalahan mereka masing – masing,” tandasnya.
Supardi mengungkapkan, setelah ada autopsi pihak keluarga merasa lega. Namun sebelum adanya autopsi, Ia sendiri merasa ragu karena ada kelambanan dari pihak kepolisian terkait kasus meninggalnya korban.
Supardipun terus mencari dukungan dan keadilan atas meninggalnya korban.
Ia mengaku sempat datang ke rumah gubenur Jatim, tatapi tak sempat bertemu dengan orang nomor satu di Jawa Timur itu. Namun sempat meninggalkan surat permohonan bantuan.
Kemudian mengirimkan surat permohonan juga kepada gubenur Jateng dan kepada presiden. “Di tengah perjalanan saya berusaha mencari dukungan. Usaha yang kami lakukan sempat juga mendatangi rumah Gubenur Jawa Timur, meski saat itu tidak ketemu, tetapi kami sempat meninggalkan surat permohonan.
Kami juga mengirimkan permohonan lewat surat kepada Gubenur Jawa Tengah, alhamdulillah sudah ada konfirmasi. Kemudian melayangkan surat juga kepada bapak Presiden,” ungkap Supardi, kepada Indonesia news. Minggu (21/2/2021).
“Alhamdulillah setelah autopsi pihak keluarga merasa lega. Harapan kami hasil autopsi itu sesuai dengan apa yang kita harapkan, dan benar menurut kecurigaan kami,” harapnya.
Sebelumnya, Tim Forensik Polda Jatim membongkar jenazah Durrokhim. Pihak keluarga ingin memastikan penyebab kematian korban, karena mereka sempat menemukan sejumlah kejanggalan. (Sutrisno)