Semarang, Indonesianews.co.id
Covid-19 tak membuat Jawa Tengah berhenti berinovasi. Justru, inovasi terus bermunculan sebagai wujud pelayanan pada masyarakat di tengah pandemi. Salah satunya adalah program Jogo Tonggo. Program yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah -Ganjar Pranowo- ini, dinilai ampuh mengatasi persoalan masyarakat hingga tingkat bawah.
Program Jogo Tonggo yang ditempatkan di tingkat rukun warga (RW) itu, ternyata menginspirasi munculnya Jogo Kyai – Jogo Santri di pondok pesantren, Jogo Kerjo di kantor dan industri, serta Jogo Sekolah.
Inovasi tersebut membuat Jawa Tengah masuk nominasi penghargaan pembangunan daerah 2021, oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Tahun 2020 lalu, Jateng juga berhasil menjadi provinsi terbaik nasional, dalam hal perencanaan dan pencapaian program terbaik.
Sementara itu, Penjabat Sekda Jateng -Prasetyo Aribowo- menambahkan, sejak Ganjar Pranowo memimpin, inovasi dan kreasi dalam hal pelayanan publik serta pemerintahan, terus bermunculan. Bahkan Pemprov Jateng telah memiliki perda Perda nomor 3 tahun 2019 tentang inovasi daerah.
Adapun inovasi-inovasi unggulan di Jawa Tengah di antaranya’, inovasi Government Resources Management System (GRMS) yang mengelola pemerintahan secara digital, serta program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng), yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak. Khusus selama pandemi, terdapat website corona.jatengprov.go.id, yang muncul sebagai upaya mikrozonasi penanganan Covid-19, agar lebih presisi.
Tak hanya itu, Pemprov Jateng juga menggandeng e-commerce raksasa nasional, untuk membantu pemasaran produk UMKM, serta program LapakGanjar dan UKM Virtual Expo, yang digelar untuk membantu pelaku UMKM bangkit di tengah pandemi. (Sutrisno)