Batam, Indonesianews.co.id
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan kunjungan kerja ke Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (12/6/2021).
Dalam kunjungan itu ia didampingi oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Keduanya disambut langsung oleh Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad.
Dalam kunjungan tersebut, Airlangga menyerahkan PP Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam Aero Technic dan KEK Nongsa Digital Park.
Penetapan kedua KEK ini sangat strategis dalam mendukung pengembangan Kawasan Batam, Bintan, dan Karimun yang saat ini telah dikembangkan menjadi Free Trade Zone dan telah menarik investor, baik asing maupun dalam negeri. Rencana Aksi untuk kedua KEK ini telah disusun. Saya meminta komitmen semua instansi terkait untuk melaksanakannya dengan baik,” kata Airlangga dalam sambutannya yang dikutip media.
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) merupakan kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi dengan manfaat perekonomian tertentu. Tujuan utama pengembangan KEK adalah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, dan peningkatan daya saing bangsa.
KEK dikembangkan melalui penyiapan kawasan yang memiliki keunggulan geoeconomics dan geostrategi serta berfungsi untuk menampung kegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing internasional.
Kehadiran KEK diharapkan membangun kemampuan dan daya saing ekonomi pada level nasional melalui industri- industri dan pariwisata bernilai tambah dan berantai nilai.
Saat ini Kepulauan Riau memiliki KEK terbanyak di Indonesia. Maka dari itu, pengelola KEK di Pulau Batam diharapkan dapat segera merealisasikan komitmen pembangunan kawasan dan menghadirkan investasi pelaku usaha sesuai dengan target yang telah ditetapkan atau bahkan bisa dengan lebih cepat.
“Insya Allah pengembangan kawasan ekonomi khusus ini bermanfaat dan ikut mendorong kebangkitan ekonomi nasional,” tambah Airlangga.
KEK Batam Aero Technic (BAT) seluas 30 ha memiliki target investasi sebesar 7,2 triliun rupiah dan penciptaan lapangan pekerjaan untuk 9.976 tenaga kerja. KEK ini akan dikembangkan untuk kegiatan industri berbasis MRO (Maintenance, Repair, Overhaul) pesawat penumpang.
Pengembangan KEK BAT bersifat Brown Field Project karena sebelum ditetapkan menjadi KEK, kawasan tersebut telah dibangun berbagai fasilitas untuk area hanggar maintenance, hanggar painting, hangar cleaning, apron, taxiway, dan sebagainya.
Pengembangan KEK BAT diharapkan dapat menghemat devisa 65-70% dari kebutuhan MRO maskapai penerbangan nasional. Selain itu juga dapat menampung peluang dari pasar Asia Pasifik yang memiliki sekitar 12.000-unit pesawat dengan nilai bisnis sebesar 100 miliar USD pada tahun 2025.
Sementara KEK Nongsa Digital Park seluas 166.45 ha memiliki target investasi sebesar 16 triliun rupiah dan penciptaan lapangan pekerjaan untuk 16.500 tenaga kerja. KEK ini akan dikembangkan untuk kegiatan berbasis IT-digital dan pariwisata.
Pengembangan KEK Nongsa Digital Park juga bersifat Brown Field Project karena sebelum ditetapkan menjadi KEK telah dibangun berbagai akomodasi dan atraksi pariwisata bertaraf internasional serta sudah terbangun infrastruktur pendukungnya seperti Turi Beach Resort, Nongsa Point Marina, Nongsa Terminal Bahari, Nongsa Village, dan Infinite Framer work Studio.
Pengelola KEK di Pulau Batam diharapkan dapat segera merealisasikan komitmen pembangunan kawasan. Selain itu juga menghadirkan investasi pelaku usaha sesuai dengan target yang telah ditetapkan atau bahkan bisa dengan lebih cepat.***