Jakarta, Indonesianews.co.id
Sebagai makhluk hidup, tentunya berkomunikasi itu menjadi hal penting dalam bersosialisasi. Sebagai manusia, kita dituntut untuk memahami bagaimana berkomunikasi yang baik terhadap lawan bicara, untuk itu pemahaman komunikasi tak dapat ditawar-tawar terkait dengan kepentingannya.
Dalam dunia akademisi, kegiatan berkomunikasi disebut sebagai public speaking (PS), yang memiliki arti kegiatan komunikasi lisan yang dilakukan secara langsung di muka umum atau di hadapan sekelompok orang.
Konsultan Komunikasi Linda Islami M.Si, menjelaskan komunikasi membutuhkan penguasaan yang baik atas keahlian interpersonal dan intrapersonal, mendengarkan, mengamati, berbicara, bertanya, menganalisa, dan mengevaluasi.
“Komunikasi yang efektif akan memberikan manfaat, antara lain, pecahan masalah secara lebih cepat. Pengambilan keputusan yang kuat. Produktifitas yang meningkat. Hubungan bisnis yang lebih kuat dan meningkatkan citra profesional,” terangnya saat menjadi pembicara dalam Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Industri BBPLK Serang dengan Tema” Melalui Sinergitas antara Forum Industri dengan BBPLK Serang Kita Wujudkan SDM yang Tangguh dan Berdaya Saing, Sabtu 19 Juni 2021.
Wanita yang juga Dosen Fikom Universitas Budi Luhur ini mengatakan, bagaimana komunikasi itu dapat dikatakan berhasil, dimana komunikasi yang terjalin membuahkan hasil yang positif.
“Komunikasi bisa dikatakan berhasil bila saling menghargai dan berempati diantara anggota organisasi,” katanya.
“Dengan berkomunikasi efektif kolaborasi dapat terjalin dengan baik sehingga meningkatkan produktifitas kerja. Nah, ini yang penting dalam dunia industri, yang tentunya akan berimbas kepada perkembangan tingkat perekonomian karyawan nantinya,” lanjutnya.
Industri Membutuhkan
Ketua Forum Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Serang Yusuf Adriyanto, S. Kom mengatakan, terkait dengan kegiatan yang dilaksanakan BBPLK melalui Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Industri (FKPLI) memang ada agenda semacam musyawarah Daerah setiap tahunnya. Pihaknya melakukan FGD yang salah satunya diisi dengan materi public speaking, bertujuan untuk bersinergi antara perusahaan, anggota, lembaga pelatihan pemerintah, BBLatihan kerja.
“Kebutuhan industri apa sih yang dibutuhkan, jangan sampai Balai Latihan Kerja (BLK) mencetak yang dilatih tidak bisa ditempatkan di industri. Kebutuhan apa yang dibutuhkan industri,” ujarnya.
“Intinya, mensinkronisasi pelatihan yang ada di industri dan BLK, khususnya di Serang,” lanjutnya.
Yusuf menjelaskan, ada kerjasama dengan BLK dan industri terkait SDM. Yang mana Anggota yang ada berkisar 700 perusahaan se-Banten yang saat ini hadir 100 perwakilan, antara lain ada instansi, akademisi, dinas dan lembaga pelatihan. Makanya kita bersinergi dengan akademisi, untuk masukkan pelatihan yang cocok dan sebagainya,” imbuhnya.
Berbicara target dia mengungkapkan, pemerintah daerah memiliki kepentingan agar penduduk se-Banten bisa masuk di BLK dan bisa ditempatkan di sekitar Banten. Tapi tidak menutup kemungkinan BLK ini bisa menerima siswa dari seluruh Indonesia.
“Harapan saya BLK dengan perusahaan ini harus semakin bersinergi. Dan BLK bermanfaat bagi masyarakat. BLK terasa kebutuhannya dan pelatihannya benar bisa membantu perusahaan seperti simbiosis mutualisme. Ada keuntungan bagi perusahaan, dimana semua yang mengikuti pelatihan secara GRATIS bahkan diberikan uang saku. Siapa yang berlatih di BLK beruntung. Selain mendapatkan ilmu, mereka bisa berusaha, bahkan dapat diserap oleh industri,” pungkasnya.