Rembang, Indonesianews.co.id
Ada yang menarik saat pelantikan 97 orang pejabat Pemkab Rembang. Selasa (29/6) di Pendopo Museum Kartini. Bupati Abdul Hafidz memberikan sejumlah pesan menohok.
Ia mengingatkan para pegawai menciptakan inovasi baru, serta berani melakukan sesuatu yang berbeda, sehingga memiliki nilai lebih. Maka jangan hanya menunjukkan muka, tetapi mengganti kerja.
“Jangan buka muka, tapi buat kerja,” kata Bupati sampai mengulang kalimat tersebut dua kali dilansir dari laman r2brembang.com (1/7).
Ia membeberkan saat ini pelayanan kepada masyarakat serba digital, sehingga pegawai pun harus menyesuaikan dengan kondisi sekarang.
“Kita tidak boleh bekerja dengan cara yang sama seperti tahun kemarin. Pegawai mesti bersama-sama mewujudkan pelayanan berbasis digital di Kabupaten Rembang,” imbuhnya.
Selain itu, Hafidz juga perlunya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dari kalangan aparatur sipil negara (ASN), kepala desa maupun perangkat desa, dalam melaksanakan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Kalau sebaliknya tidak patuh, kepemimpinan sama saja pengkhianatan kepada bangsa dan negara.
“Karena susahnya negara mengatur. Covid ini membuat semua jadi tercabik-cabik. Anggaran, tatanan semua rusak, karena memang kesehatan menjadi yang utama. Jadi jika ada ASN, kepala desa atau perangkat desa tidak mematuhi Protkes, tentu ini adalah pengkhianatan, “ tegas Hafidz.
Terkait digelarnya pelantikan ini, karena amanat dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi, untuk menyelesaikan penyederhanaan yang ditargetkan sampai tanggal 30 Juni 2021.
Dengan adanya reformasi, pejabat ASN Esel IV akan dihilangkan dan beralihnya fungsional semua. Dalam pelantikan itu, hanya ada 4 pejabat baru yang menghadiri kegiatan secara langsung, sedangkan sebagian besar lainnya mengikuti dari kantor masing-masing melalui aplikasi zoom. (Trisno).