Rembang, Indonesianews.co.id
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan sistem shift atau bergantian masih diberlakukan di Kabupaten Rembang. Siswa Keluhkan bosan dan ingin segera kembali ke sekolah sepenuhnya.
Evaluasi PPKM untuk wilayah Jawa-Bali kembali digelar. Kabupaten Rembang kembali berada di level 2 PPKM sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri tertanda 15 November 2021.
Akibatnya sejumlah sekolah masih harus menerapkan pembelajaran Tatap Muka dengan sistem shift atau bergantian. Seperti yang dilakukan oleh SD N 1 Kutoharjo, sejumlah siswa mengatakan mereka masuk tiga kali dalam seminggu.
“Masuknya Selasa, Kamis, sama Sabtu. Gantian sama teman-teman yang lain” kata Fadhil, salah satu siswa SD N 1 Kutoharjo, Rembang pada Kamis (18/11/2021).
Para siswa mengaku sangat menyayangkan adanya pembelajaran tatap muka secara bergantian. Pasalnya, dalam satu kelas dibagi ke dalam hari yang berbeda.
Fino, teman fadhil dari sekolah yang sama mengatakan, selama PTM terbatas dirinya dan teman-temannya masih dibebankan tugas atau PR. Hal itu juga menambah kejenuhan siswa.
Para siswa kelas enam tersebut mengungkapkan jika PR yang diberikan gurunya terasa lebih berat ketimbang sebelum adanya pandemi. Sehingga kadang mereka kuwalahan membagi waktu antara satu tugas dengan tugas lainnya.
“Tugasnya lebih berat, soalnya kalau di rumah nanti diberikan tugas lagi sama bapak, ibu guru. Di sekolah juga” kata Fadhil.
Pembelajaran Tatap Muka terbatas ini juga ditanggapi oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga. Mardi selaku PLT Kepala Dinas berharap, siswa di Kabupaten Rembang harus bersabar karena pandemi belum berakhir.
“Ya kemarin siswa juga mengatakan sudah jenuh, bosan. Pengennya tatap muka full. Tapi kita semua harus sabar, karena pandemi ini belum seratus persen dinyatakan berakhir” pungkas Mardi saat ditemui di kantornya. (Trisno/Hst/Rbg).