Rembang, Indonesianews.co.id
Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Rembang menuntaskan 136.000 sertifikat tanah Program Pendaftaran Tanah Sistimatik Lengkap (PTSL). Program sertifikat tanah nasional Presiden Jokowi melalui Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional ditargetkan selesai 2024.
Di Kota Garam, BPN melaksanakan program PTSL sejak 2017 lalu. Sampai akhir November 2021 tercatat, sertifikat yang telah direalisasikan kepada warga di 196 desa, mencapai 136.000. Sisanya 98 desa dari jumlah 294 desa di Kabupaten Rembang, menjadi target pencapaian BPN 2024.
“Sedangkan untuk luasan total bidang tanah di Rembang mencapai 383.000. Yang sudah terselesaikan sebanyak 290.000 bidang atau sekitar 76 %. Sisanya, 93.134 bidang atau 24 %nya akan kami selesaikan sesuai target 2022-2024. Kami optimis akan mencapai target ,” Hal itu disampaikan Kepala BPN Rembang, Moh. Nurdin Kepada Indonesianews. Kamis (25/11/2021).
Ia mentargetkan 2022 sebanyak sebanyak 30-40 ribu sertifikat. Disini dibutuhkan dukungan semua pihak agar target bisa tercapai. Disinggung permasalahan yang kerap kali muncul di lapangan, Nurdin mengungkapkan biasanya seputar batas dan kepemilikan tanah.
“Maka kita selesaikan. Kalau tidak terselesaikan ya kita petakan. Karena kami tidak hanya mensertifikatkan saja, tetapi juga memperbaiki. Istilahnya kita mendekat, merapat dan menyeluruh,” tandasnya.
Berkaitan dengan mekanisme pengajuan sertifikat melalui program PTSL, setiap tahun kita membuat penlok (penetapan lokasi). Modelnya menyasar desa-desa yang sertifikatnya masih rendah. Tetapi juga ada dari pihak desa yang juga mengajukan kemudian kita pilih.
Program ini memang khusus untuk masyarakat. Bagaimana pemerintah menfasilitasi supaya tanah-tanah milik masyarakat bersertifikat, sehingga memiliki kekuatan hukum dan jika ada persoalan terkait tanah tersebut dilindungi hukum.
“Sedangkan yang profit oriented, seperti perusahaan tidak termasuk dalam program ini,” tambahnya. (Trisno/Rbg).
