Rembang, Indonesianews.co.id
Setiap manusia (umat Islam) memiliki cobaan hidupnya sendiri- sendiri, maka dalam menghadapi cobaan itu kita harus bersabar.
Demikian KH. Rojich Ubab Maeimun Zubaeir mengawali ceramah agama diacara Haul Kyai Ahmad Suyuthi Abdul Fatah ke 17 dan Kyai Sodiq ke 12. Bertempat di Mushola Miftahul Huda Desa Sendangmulyo Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang Minggu (23/1/2022).
Mengutip firman Allah SWT, dalam Al-Qur’an Gus Rojich menyampaikan bahwa pahala bagi umat Islam yang menjalani cobaan hidup dengan sabar di akhirat kelak sangat besar.
“Sebagai umat Islam dalam menjalani hidup harus sabar karena setiap kita punya cobaan hidup. Jangankan kita, Kanjeng Nabi Muhammad, para ulama dan kyai juga tak luput dari cobaan hidup,” jelasnya.
Jadi bersabarlah jika menjalani cobaan. Bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT
adalah salah satu jalan agar tetap bersabar meski dalam kondisi apapun.
“Hidup itu dua hal yaitu bersyukur dan bersabar. Supaya bisa bersyukur maka kita harus ingat atas nikmat – nikmat Allah SWT.
Menjalani hidup itu harus sungguh – sungguh (Fokus) terhadap apa yang bisa kita kerjakan dan jangan terlalu mengurusi hidup orang lain,” jelasnya.
Diakhir ceramahnya Gus Rojih menegaskan, sehat dan sakit seseorang itu tergantung dari perasaan bahagia. Makanya dalam menjalani hidup ini dengan bahagia.
Namun, dalam kehidupan itu tidak selalu bahagia, terkadang juga susah keduanya silih berganti.
Turut hadir di acara itu Gus Umam, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan Kabupaten Rembang. KH. Rojich Ubab Maemun Zubair Anggota DPR Provinsi Jawa Tengah.
Kepala Desa Sendangmulyo Asmuni, Alumni Mushola Miftahul Huda dan sejumlah undangan.
Prosesi Haul diawali lantunan ayat – ayat suci Al-Qur’an dan Sholawat Nabi dengan iringan Hadroh Al-Huda Groub.
Selanjutnya Tahlil ditutup dengan ceramah agama.
Dalam sambutannya KH. Umam Nursalim (Gus Umam) mewakili keluarga berharap melalui haul tersebut bisa membawa barokah bagi keluarga dan masyarakat.
Gus Umam begitu panggilan akrabnya, mengungkapkan menjadi Kyai atau pemimpin di Sendangmulyo itu agak repot, bukan soal kemampuan ilmunya. Namun lebih dari itu butuh ketekunan, keikhlasan dan kesabaran.
“Atas nama keluarga kami berharap mudah – mudahan haul sebagai wahana menggali ilmu sehingga pengetahuan semakin dalam,” harapnya. (Trisno /Rbg).