Rembang, Indonesianews.co.id
Pasar tradisional merupakan salah satu pilar program kerja kepemimpinan Bupati Rembang H. Abdul Hafidz dan Wakil Bupati Mochammad Hanies Cholil Barro’. Untuk itu Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Rembang didorong untuk memberi perhatian lebih dalam pengelolaannya.
Hal itu disampaikan Wabup Hanies saat berkunjung di Kantor Dinas tersebut, Jum’at (21/1/2022) lalu.
Jajaran Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM ini diminta harus lebih gesit dan lincah dalam bekerja.
Yang paling penting lagi, menurut Wabup terkait retribusi. Dari pantauannya retribusi pasar tradisional masih banyak yang bocor.
“Salah satu peningkatan PAD kan dari retribusi. Saya kira harus lebih baik lagi pengelolaan retribusi.”
Selanjutnya Soal kebersihan , Wabup berharap Dindagkop dan UMKM berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Kepala Dindagkop dan UMKM Mochammad Mahfudz menuturkan akan terus mengoptimalkan retribusi pasar dengan cara menambah penerapan E-Retribusi ke lima pasar lagi. Pasalnya saat ini baru tiga pasar yang sudah menerapkan E- Retribusi.
“Sementara ada tiga pasar, yakni pasar Rembang, Lasem dan pasar Sarang yang melaksanakan E- Retribusi, tahun ini akan kita optimalkan di lima desa lagi jadi delapan, ” ungkapnya.
Lebih lanjut Mahfudz juga akan memberikan teguran kepada penyewa kios atau los di pasar yang tidak digunakan. Jika diberikan teguran masih saja tidak diindahkan maka kios tersebut akan dialihkan ke pedagang lain yang sudah memiliki Kartu Anggota Dagang (Kartadag).
“Ada yang mangkrak tapi dikunci nanti kita identifikasi , nanti kita berikan teguran. Kalau mau membuka silahkan dilanjut, kalau tidak dia tidak mau berdagang akan kita tarik. Karena itu berkait dengan retribusi, kalau dia nggak jualan tidak masuk retribusi, ” tegasnya.
Sedangkan penanganan kebersihan nantinya petugas kebersihan pasar ditambah akan ditambah frekuensi kerjanya . Jika sebelumnya 2 kali akan ditambah menjadi 3 kali sehari.
Untuk bak sampah yang ada di pasar, setelah kondisinya penuh sampah maka pihaknya akan langsung menghubungi DLH agar segera diangkut. Karena seringkali sampah di kontainer bak penampungan meluber dan berceceran di bawah karena belum diangkut beberapa hari. (Trisno/Mif/Rud).