Rembang, Indonesianews.co.id
Bupati Rembang H.Abdul Hafidz menyerahkan piagam kepada sekolah- sekolah yang mendapatkan penghargaan Adiwiyata 2021, di SMPN 1 Kragan, Rabu (26/1/2022). Belasan sekolah yang meraih penghargaan itu akan diberikan reward ratusan juta oleh Pemkab Rembang.
Penghargaan bagi para nominator Adiwiyata itu diinisiasi Bupati Hafidz dan disampaikan langsung dihadapan para Kepala Sekolah yang hadir dalam kesempatan itu, tepatnya di aula SMPN 1 Kragan.
“Saya apresiasi (sekolah peraih adiwiyata-red) , bentuk apresiasi kami wujudkan , tahun 2023 semua akan kami berikan . Pak Kepala Dinas tolong dicatat, yang juara 1, Rp.200 juta, juara 2 Rp.175 juta dan juara 3 Rp.150 juta, yang lain Rp. 125 juta, peruntukannya kami serahkan masing- masing sekolah, yang penting uang ini digunakan untuk mendukung pembelajaran, ” ungkapnya disambut tepuk tangan para tamu undangan.
Reward itu merupakan bentuk apresiasi untuk mensupport sekolah- sekolah yang telah berjuang mewujudkan adiwiyata. Selain itu , diharapkan sebagai pemacu sekolah lain untuk meraih adiwiyata.
Dikatakan sejak dilantik menjadi Bupati 2016 lalu, Kepala Daerah asli Pamotan itu memiliki gagasan dan impian sekolah- sekolah di Kota Garam ini meraih predikat adiwiyata baik tingkat kabupaten sampai nasional atau mandiri.
Namun demikian, Bupati yang pernah aktif sebagai guru mengaji ini menekankan bahwa sekolah adiwiyata bukanlah lomba. Tetapi itu bagian dari upaya pihak sekolah agar anak didik, guru, karyawan dan masyarakat bisa senang dengan sekolah tersebut.
Bupati akan terus mendorong semakin banhak sekolah di Rembang menjadi tempat menuntut ilmu yang ramah lingkungan dan berkontribusi terhadap anak didik, guru dan karyawan sekolah.
“Kontribusinya berupa suplai oksigen yang berasal dari lingkungan. Ini kalau oksigen cukup, bisa membantu meningkatkan kecerdasan, ketahanan ingatan pasti akan muncul, inilah salah satu esensi dari program adiwiyata, ” terangnya.
Kepala DLH, Dwi Purwanto menambahkan pihaknya akan menggencarkan program sekolah adiwiyata yang sifatnya mandiri. Terlebih di SD yang belum begitu nampak.
“Indikator sekolah adiwiyata ini diantaranya dinilai dari sisi teknisnya, kebersihannya, tanamannya, keasriannya, termasuk pengelolaan sampah yang ada. Dan tak kalah pentingnya keterlibatan masyarakat sekitar, ” jelasnya.
Ada 12 sekolah yang mendapat predikat Sekolah Adiwiyata tahun 2021. Tahun depan, mereka akan mengikuti ajang sekolah adiwiyata tingkat provinsi.
Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) , ada 12 sekolah yang sukses meraih predikat seklolah adiwiyata dan terbagi ke dalam empat kategori, dengan rincian sebagai berikut.
Kategori SD
1.SD Negeri 1 Dadapan, Kecamatan Sedan
2.SD Negeri 2 Wonokerto Kecamatan Sale
3.SD Negeri 1 Sulang, Kecamatan Sulang
4. SD Negeri 1 Babaktulung Kecamatan Sarang
Kategori SMP
1. SMP Negeri 1 Sulang, Kecamatan sulang
2. SMP Negeri 3 Pamotan Kecamatan Pamotan
3.SMP Negeri 1 Kragan Kecamatan Kragan
4. SMP Negeri 1 Sarang Kecamatan Sarang
5. SMP Negeri 1 Sumber Kecamatan Sumber
6. SMP Negeri 1 Sedan Kecamatan Sedan
Kategori MTS
1.MTS Negeri 1 Rembang, Kecamatan Lasem
2.MTS Negeri 4 Rembang, Kecamatan Sumber
Hasil penilaian Dewan Juri
Pelaksana Terbaik Kategori SD
– SD Negeri 1 Dadapan Kecamatan Sedan
Pelaksana Terbaik Kategori SMP
-SMP Negeri 1 Kragan
Pelaksana Terbaik Kategori MTS
-MTS Negeri 4 Rembang Kecamatan Sumber
Pelaksana Terbaik Kategori Video Profil
– SMP Negeri 1 Sulang, Kecamatan Sulang.
Kepala sekolah SMPN I Kragan Dahlan Slamet bersyukur sekolah yang dipimpinnya mendapat predikat sekolah Adiwiyata.
Saat ditanya resep kesuksesannya, Dahlan menjawab berkat kekompakan seluruh warga sekolah untuk mewujudkan sekolah adiwiyata.
“Kami persiapan 4 bulan yang jelas warga kami berikan semangat untuk mewujudkan sekolah adiwiyata mulai siswa, komite, tenaga pendidik dan Instansi terkait. (Trisno/Mif/Rud).