Rembang, Indonesianews.co.id
Bukti baru terkuak. Musdes Luar Biasa (MLB) yang digelar Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Sendangmulyo Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang mengungkap adanya penyelewengan anggaran desa dan Bantuan Keuangan Provinsi kurun waktu 2020 -2021 cukup fantastis mencapai Rp. 336. Juta lebih.
Dalam pelaporan yang disampaikan Sekretaris Desa (Sekdes) Sendangmulyo, Mashudi merinci tahun anggaran 2020 lalu terdapat sejumlah anggaran yang tidak direalisasikan.
Ia merinci anggaran Bantuan Keuangan Provinsi sebesar Rp. 20 juta. Anggaran Dana Desa (DD) sebesar Rp. 75, 2 juta. Sehingga anggaran yang tidak direalisasikan hingga saat ini sejumlah Rp. 95,2 juta.
Selanjutnya Sekdes juga melaporkan untuk anggaran 2021 dana yang tidak direalisasikan sebesar Rp. 241,027 juta. Rincian dana tersebut meliputi Operasional Lembaga sebesar Rp. 17 juta, Dana Desa sebesar Rp. 50,027 juta dan Bantuan Keuangan Provinsi sebesar Rp. 174,027 juta. Sehingga total anggaran desa dan Banprov selama 2020 – 2021 yang tidak direalisasikan sebesar Rp. 336. 227.000,-.
Musdes Luar Biasa yang menghadirkan BPD, LPMD, Perangkat, tokoh agama dan tokoh masyarakat itu mendesak Kepala Desa Asmuni untuk bertanggungjawab mengembalikan anggaran tersebut dalam jangka waktu satu minggu.
Dalam pertemuan itu juga disepakati agar kades membuat surat pernyataan bermaterai untuk tidak memegang dana tetapi diserahkan kepada bendahara desa. Sedangkan terkait realisasi anggaran setelah dikembalikan kades akan dibentuk panitia khusus.
Dalam pertemuan itu Ketua BPD Desa Sendangmulyo Widodo mengungkapkan, pimpinan selama ini selalu mengingatkan dan menyuruh kades untuk merealisasikan dana yang belum terselesaikan. Tak hanya itu juga mengadakan rapat meminta pertanggungjawaban kades terkait dana yang tidak dilaksanakan.
“Namun Kades selalu berjanji dan berjanji terus bahkan kesannya menyepelekan. Sehingga kami menggelar Musdes Luar Biasa ini,” ungkap Widodo saat memimpin MLB di Balai Desa Kamis (3/3/2022).
Ia menyampaikan selama ini dalam mengambil tindakan selalu berkonsultasi dan berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Sluke.
“Musdes ini untuk meminta masukan atau pendapat dan mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan persoalan ini,” tandasnya.
Dalam berita sebelumnya terungkap bahwa dana yang tidak direalisasikan sejumlah Rp. 251 juta. Namun hasil Musdes luar biasa yang digelar BPD terkuak bukti baru anggaran desa meliputi DD, ADD dan Bantuan keuangan provinsi yang tidak direalisasikan mencapai Rp. 336 juta lebih. (Trisno/Rbg).