Berburu Ijazah, Puluhan Warga Ikut Ujian Pendidikan Kesetaraan Kejar Paket C

Daerah8680 Views

Rembang, Indonesianews.co.id

Sejumlah 93 warga belajar Pendidikan Kesetaraan Paket C Setara SMA mengikuti Ujian Pendidikan Kesetaraan (UPK) di Lembaga Pusat Kegiatan Belajar (PKBM) Budi Utomo Desa Sendang Mulyo Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang.
Ujian berlangsung selama 5 hari dimulai Senin 18 April hingga 22 April 2022.

Ujian Pendidikan Kesetaraan merupakan proses akhir yang harus ditempuh warga belajar setelah menempuh proses pembelajaran selama tiga tahun dimulai sejak tahun pelajaran 2019/2020, selanjutnya 2020/2021 dan proses akhir pembelajaran 2021/2022.

Meski melalui jalur Pendidikan Non Formal (PNF). Namun pelaksanaannya tak jauh berbeda dengan pendidikan pada jalur formal.
Salah satu syarat warga belajar mengikuti ujian harus tercatat dalam Dapodik dan memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) yang terdaftar di laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Ketua PKBM Budi Utomo Sutrisno, SE. mengatakan warga belajar yang menempuh pendidikan pada jalur pendidikan non formal saat ini sama perlakuannya dengan jalur pendidikan formal.

Salah satunya adalah data warga belajar yang tercatat dalam Dapodik dan itu terkoneksi dengan kementerian. Sehingga legalitas warga belajar itu sudah setara dengan formal.

“Melalui Dapodik ini warga belajar bisa mendapatkan Nomor Induk Siswa Nasional sebagai prasyarat untuk mengikuti Ujian Pendidikan Kesetaraan. NISN itu tercatat di ijazah,” jelas Sutrisno kepada media Jum’at, 21 April 2022.

Ia menjelaskan saat ini tercatat 240 warga belajar yang menempuh pendidikan kesetaraan di Lembaganya. Program Pendidikan Kesetaraan yang saat ini berjalan meliputi Kesetaraan Paket B Setara SMP dan Pendidikan Kesetaraan Paket C Setara SMA.

Di samping program pendidikan kesetaraan warga belajar juga dibekali dengan pendidikan keterampilan kecakapan hidup sesuai dengan potensi lokal.
“Jadi warga belajar setelah lulus bisa membuka usaha sendiri. Namun bagi yang memiliki kemampuan ekonomi tetap kami dorong melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi apalagi saat ini lulusan Paket C bisa diterima kuliah diberbagai Perguruan Tinggi Negeri maupun swasta,” jelasnya.

Melalui pendidikan kesetaraan ini memberikan kesempatan seluas -luasnya bagi masyarakat, anak usia sekolah, anak putus sekolah (drop – out) mulai dari usia sekolah hingga usia dewasa. Hal itu dalam pendidikan kesetaraan prinsipnya adalah pendidikan sepanjang hayat.

“Jadi peluang untuk mengejar ketertinggalan pendidikan sangat terbuka luas karena tidak ada batasan umur. Namun pada prinsipnya mereka yang tergugah untuk menempuh pendidikan ditengah keterbatasan itu yang kami apresiasi,” tandasnya.

Ia mengaku warga belajarnya berasal dari berbagai kalangan seperti kades, sekdes, anak putus sekolah dan kalangan umum yang belum tuntas pendidikan dasar dan menengah.

“Kami mengambil langkah yang paling mendasar untuk meningkatkan kualitas hidup yang paling utama adalah peningkatan kualitas pendidikan. Dari sinilah langkah membangun masa depan yang lebih baik akan lebih mudah untuk diwujudkan,” jelasnya.

Harapannya lembaga ini tetap eksis membantu masyarakat prinsipnya keteladanan seperti yang diajarkan tokoh pendidikan nasional K. Hajar Dewantoro, “Ing Ngarso Sungtulodho,” “Ing Madya Mangun Karso, ” dan “Tut Wuri Handayani,” (Tim INnews/Rbg).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *