Rembang, Indonesianews.co.id
Petani tembakau harus bisa memanfaatkan teknologi informasi. Dengan begitu, para petani bisa melakukan upaya antisipasi cuaca lebih awal.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Rembang HM. Hanies Cholil Barro’ menjawab keluhan petani tembakau dalam dialog bertajuk “Peningkatan Daya Saing Komoditas Pertanian dan Perkebunan” di Desa Kaliombo Kecamatan Sulang, Senin 6 Juni 2022.
Diawali dengan penanaman bibit, tembakau bersama petani, Forkopimcam Kecamatan Sulang dan PT. Sadana sebagai mitra dari para petani tembakau. Disampaikan perwakilan dari PT. Sadana bahwa saat ini para petani tengah menghadapi anomali cuaca yang tidak menentu. Hal ini sangat menyulitkan petani tembakau dalam mengatur masa tanam.
Menanggapi apa yang dikeluhkan petani tembakau saat ini, Wabup menyampaikan bahwa kita bisa memanfaatkan teknologi informasi. Dengan memanfaatkan teknologi informasi prediksi cuaca akan lebih cepat diketahui. Dengan begitu para petani bisa melakukan upaya antisipasi cuaca lebih awal.
Kita bisa lebih cepat memprediksi kapan hujan kapan panas melalui teknologi informasi. Komunikasi juga harus dilakukan oleh pendamping, PPL dari Dinas pertanian juga bisa memanfaatkan teknologi.
Dalam kesempatan itu Gus Hanies menginginkan peningkatan daya saing komoditas pertanian seperti tembakau. Karena Pendapatan Domestik Regional Bruto ( PDRB ) Kabupaten Rembang masih bertumpu pada sektor pertanian dan perkebunan yaitu sebesar 24 persen.
Untuk meningkatkan daya saing komoditi tembakau ada sejumlah langkah yang harus ditempuh. Diantaranya memanfaatkan teknologi informasi dan modernisasi alat pertanian. (Trisno/PSR).