Jakarta, Indonesianews.co.id
SUNGGUH merupakan kegembiraan luar biasa menyusul perhelatan Wisuda Diploma LII, Sarjana LVI, Magister XLIII, dan Doktor V Tahun Akademik 2022/2023.
Pada acara wisuda yang digelar di ICE BSD (21/12) Universitas Mercu Buana melantik 2.540 wisudawan dan wisudawati. Terdiri dari 10 wisudawan-wisudawati program Diploma, 2.264 wisudawan-wisudawati program Sarjana, 262 wisudawan-wisudawati program Magister dan 4 wisudawan program Doktoral.
Tampil sebagai wisudawan terbaik Muhammad Bilal Asshogiri, S.I.Kom dari Program Studi Ilmu Komunikasi dengan IPK 3,96 dengan total skor prestasi 92,50.
Sesuai dengan tema wisuda, yaitu Berpijak pada Nilai Kearifan Budaya, Menyambut Generasi Merdeka, Universitas Mercu Buana, didirikan (alm) H. Probosutedjo, merupakan sebuah perguruan tinggi yang tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahun atau science sesuai perkembangan zaman, melainkan juga mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai moral yang diambil dari kearifan lokal yang ada.
Universitas Mercu Buana harus menyediakan kualitas pendidikan yang baik, dan mampu memberikan pendidikan watak yang baik mengiringi pendidikan keilmuan, terang Profesor peneliti Robot Humanoid itu mengutip pesan pendiri UMB.
Dalam kesempatan tersebut Prof. Dr. Andi Andriansyah, M. Eng juga menyampaikan capaian prestasi yang diraih Univeritas Mercu Buana dalam satu tahun terakhir, antara lain;
Pada bulan Agustus 2022, Universitas Mercu Buana mendapatkan Akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi atau BAN-PT. Akreditasi Unggul adalah peringkat tertinggi yang diberikan kepada perguruan tinggi.
Pada bulan November 2022, Program Studi Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mercu Buana, juga mendapatkan Akreditasi Unggul dari LAMEMBA. Perkumpulan Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi.
UnUniversitas Mercu Buana PTS Peringkat Satu di Indonesia Berdasarkan Analisis AD Scientific Index
Peringkat 4 Perguruan Tinggi Swasta Terbaik di Indonesia, Peringkat 2 Perguruan Tinggi Swasta Terbaik di Jakarta versi Webometrics 2022
Rangking 3 se-Indonesia dalam Capaian IKU MBKM Terbaik th 2022.
Acara wisuda ini patut diapresiasi mengingat telah diwisudanya para mahasiwa yang mengenyam kuliah di UMB ini berarti mereka (para wisudawan,red) sudah kita antar ke gerbang pencapaian setelah menyelesaikan studinya di jurusannya masing-masing. Lengkap sudah bekal kuliah kini mereka tinggal mengabdi di luar sana.
Merujuk pepatah orang tua dulu,konon – setidaknya- ada beberapa hal yang membahagiakan para orang tua, antara lain saat melahirkan,menikahkan dan wisuda sekolah dan kuliah. Singkat kata, semoga para wisudawan ini mencapai cita-cita yang diharapkan alias semoga berkah,-meminjam- istilah sehari-hari.
Saat wisuda,dengan segala kearifan, Rektor Universitas Mercu Buana Prof Dr Andi Andriansyab.M Eng menegaskan satu kalimat penting yang menjadi isu penting di era saat ini, bahwasanya local wisdom menjadi sngat penting di tengah pergaulan global
Menurut Rektor, di tengah isu globalisasi yang masif, local wisdom atau kearifan lokal menjadi instrumen penting bagi sebuah bangsa bertahan di tengah-tengah masyarakat dunia yang semakin kompetitif.
” Kearifan lokal atau local wisdom dalam bentuk nilai-nilai moral, tradisi dan budaya menjadi identitas penting di tengah-tengah pergaulan global,” tegasnya.
Nilai-nilai kearifan lokal atau local wisdom dalam bentuk nilai-nilai moral menjadi instumen penting di tengah arus global akibat kemajuan teknologi informasi. Lokalitas nilai budaya tidaklah bertentangan dengan globalisasi, justru sebaliknya. Keduanya dapat berkolaborasi dalam mendorong kesejahteraan kehidupan manusia. Kemajuan teknologi informasi atau internet memungkinkan setiap individu melakukan aktivitas dengan skill dan kapasitas global dengan mindset kearifan lokal.
Apa yang disampaikan Rektor Universitas Mercu Buana itu amatlah tepat,mengingat pendidikan berbasis kearifan lokal adalah pendidikan yang mengajarkan peserta didik untuk selalu lekat dengan situasi konkrit yang mereka hadapi. Globalisasi secara nyata telah menggeser nilai-nilai kearifan lokal asli Indonesia.
Pengertian kearifan lokal dilihat dari kamus Inggris-Indonesia, terdiri dari dua kata, yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local). Local berarti setempat dan wisdom sama dengan kebijaksanaan. Dengan kata lain, local wisdom dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan, nilai-nilai, pandangan-pandangan setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.
Pengertian keunggulan lokal adalah suatu proses dan realisasi peningkatan nilai dari suatu potensi kampus sehingga menjadi produk/jasa atau karya lain yang bernilai tinggi, bersifat unik, memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif, di antaranya hasil bumi, kreasi seni, tradisi, budaya, pelayanan, jasa, sumber daya alam, sumber daya manusia atau lainnya yang menjadi keunggulan suatu kampus.
Bila kita lihat dari pengertiannya, maka kearifan lokal dan keunggulan lokal memiliki hubungan, yaitu kearifan lokal merupakan kebijakan manusia dalam mengembangkan keunggulan lokal yang bersandar pada filosofi nilai-nilai, etika, cara-cara dan perilaku yang melembaga secara tradisional. Pendidikan berbasis kearifan lokal atau keunggulan lokal adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan global dalam aspek ekonomi, seni budaya, SDM, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain ke dalam kurikulum sekolah yang akhirnya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik yang dapat dimanfaatkan untuk persaingan global.
Potensi manusia ,mengutip ucapan ulama mashur . Al-ghazali menyebut potensi manusia ada empat komponen, yaitu ruh, kalbu, akal dan nafsu. Adapun Howard Gardner menjabarkan lagi ke dalam delapan kecerdasan, yaitu linguistik, logis-matematis, spasial, kinestetik jasmani, musikal, antarpribadi, intrapribadi dan naturalis. Pengembangan program pendidikan yang meliputi tujuan, kurikulum, metode pembelajaran dan lingkungan pendidikan haruslah berbasis pada potensi manusia anak didik.
Kementerian Pendidikan Nasional RI hanya menentukan standar-standar minimal yang harus dipenuhi oleh satuan pendidikan di perguruan tinggi. Standar minimal itu berupa standar kompetensi lulusan, standar isi, standar evaluasi, serta standar sarana dan prasarana. Pengembangan lebih jauh terhadap standar-standar tersebut diserahkan kepada daerah masing-masing. Salah satu kebijakan yang dapat dikembangkan adalah membuat kurikulum perguruan tinggu yang berbasis keunggulan lokal atau kearifan lokal.
Masing-masing kampus mempunyai keunggulan potensi yang perlu dikembangkan yang lebih baik lagi. Keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing kampus sangat bervariasi. Dengan keberagaman potensi kampus ini, perlu mendapat perhatian khusus bagi pemerintah (Kemendikbud,red) sehingga oara mahasiswa tidak asing dengan lingkungannya sendiri dan paham potensi, nilai-nilai, serta karakter kampusnua sendiri sesuai dengan tuntunani global.
Dr Ira Purwitasari,MIkom,Dosen Universitas Mercu Buana,Kepala Biro Humas Universitas Mercu Buana Jakarta