Thomas Van Waeyenberge dari Aquafed pada sesi “Water for Humans and Nature”,
di JCC, Jakarta pada Kamis (16/2)
Jakarta, Indonesianews.co.id
Kick-Off Meeting World Water Forum ke-10 memfasilitasi berbagai diskusi yang membahas lebih lanjut soal enam topik pengelolaan air lewat proses tematik dan regional di Jakarta Convention Center. Acara ini dihadiri oleh para pemangku kebijakan, akademisi, praktisi, hingga asosiasi yang bergerak dan berkaitan bidang perairan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono pada konferensi pers (15/2/2023) menyampaikan bahwa acara Kick-Off Meeting ini merupakan kesempatan untuk membahas tentang air secara politis.
Dibutuhkan kerja sama dan kolaborasi dari berbagai pihak untuk dapat menjaga keberlangsungan air.
“Melalui Kick-Off Meeting ini, setidaknya ada enam masalah utama sumber daya air yang akan dibahas melalui proses politik, tematik, dan regional yang perlu didiskusikan untuk menemukan solusi, inovasi, dan implementasinya,” ujar Menteri Basuki.
Ada enam topik yang dibahas secara paralel dalam proses tematik Kick-Off Meeting ini. Pertama adalah topik Water for Humans and Nature yang membahas soal pengelolaan air dan relasinya dengan manusia dan alam. Topik ini dimoderatori oleh Thomas Van Waeyenberge dari AquaFed bersama dengan Direktur Politeknik Pekerjaan Umum Kementerian PUPR Indratmo Soekarno.
Selain itu, ada pula topik Water Security and Prosperity yang di moderatori oleh Jin Hai dari International Economic & Technical Cooperation and Exchange Center, bersama Joni Hermana dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Topik ketiga, Disaster Risk Reduction and Management yang mendiskusikan soal pengelolaan air dan upaya penanganan bencana. Diskusi tersebut dimoderatori oleh Budi Santoso Wignyosukarto dari Universitas Gadjah Mada bersama dengan Mikio Ishiwatari dari Japan Water Forum.
Diskusi soal kerja sama juga dibicarakan lewat topik Cooperation and Hydro Diplomacy. Keberlangsungan diskusi diampu oleh Mochamad Amron dari Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA) sebagai moderator bersama dengan Mohamed Fawzi Bedredine, Project Regional Coordinator, Senegal River Basin Organization (OMVS).
Sedangkan bahasan tentang pengelolaan air dari segi finansial didiskusikan lewat topik kelima yakni Water and Innovative Finance. Diskusi ini dimoderatori oleh Saroj Kumar Jha, Global Director, Water Global Practice, The World Bank bersama dengan Fauziah Zen dari Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA).
Topik keenam yakni Knowledge and Innovation dimoderatori oleh Callum Clench, Executive Director dari International Water Resources Association (IWRA) bersama dengan Robert J. Kodoatie dari Universitas Diponegoro.
Selain proses tematik, berjalan juga proses regional yang membahas soal agenda dari berbagai negara dan hasil yang diharapkan. Proses regional ini terbagi ke dalam dua kelompok yakni negara-negara dari Asia Pasifik dan yang berasal dari Mediterania.
Lewat pelaksanaan Kick-Off Meeting yang berlangsung pada 15-16 Februari 2023, Indonesia semakin memperlihatkan kesiapannya sebagai tuan rumah World Water Forum (WWF) ke-10 di Tahun 2024 mendatang. Bali, akan menjadi lokasi penyelenggaraan forum air dunia tersebut. Pemerintah menargetkan kehadiran 17.000 peserta dan 30.000 pengunjung dari 172 negara.
WWF ke-10 mengangkat tema “Water for Shared Prosperity”, dengan melihat kondisi global saat ini yang menghadapi tantangan ketersediaan air bersih di banyak negara. Indonesia berkomitmen memperkuat kolaborasi berbagai pemangku kepentingan dalam mencapai target SDG 6, yaitu terkait hak atas air bersih dan sanitasi.
***