Tim Gaspol 12 Rembang Genjot Ratusan ATS Kembali Sekolah

Daerah407 Views

Rembang, Indonesianews.co.id

Penjaringan Anak Tidak Sekolah (ATS) program Gerakan Ayo Sekolah Pol 12 Tahun (Gaspol 12) yang membidik anak -anak agar bisa kembali sekolah terus digenjot oleh tim Gaspol 12 Kabupaten Rembang.

Program besutan Wakil Bupati Rembang HM. Hanies Cholil Barro’ sejak tahun 2022 berhasil mengembalikan ratusan ATS ke sekolah umum maupun sekolah nonformal.
Data yang direalis dari Tim Gaspol 12 Kabupaten Rembang menyebutkan bahwa ditahun 2023 program ATS Gaspol 12 menyasar di 6 kecamatan di Kabupaten Rembang meliputi ; Kecamatan Pamotan, Pancur, Kragan, Sarang, Sumber dan Sedan. Di tahun 2022 ATS yang berhasil dikembalikan ke sekolah sejumlah 227 anak.

Sedangkan ditahun 2023, Tim Gaspol 12 kembali mengenjot 4 Kecamatan diantaranya; Kecamatan Rembang, Lasem, Sluke dan Sulang. Hingga akhir Juli 2023 rekapitulasi data sementara ATS tercatat 267 ATS yang mau kembali ke sekolah umum maupun sekolah nonformal dari jumlah ATS yang terdata sebanyak 500 anak.

Salah satunya adalah di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Budi Utomo di Desa Sendangmulyo Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang. Lembaga yang bergerak dibidang pendidikan non formal dan menyelenggarakan Pendidikan Kesetaraan Kejar Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP) dan Paket C (setara SMA) bekerja sama dengan tim Gaspol 12 Rembang berhasil mengajak ATS sekolah di lembaga ini, hingga 09 Agustus 2023 tercatat sebanyak 79 ATS dari jumlah sasaran ATS di Kecamatan Sluke sebanyak 100 ATS.
“Pada tahun ajaran 2023/2024 ini hingga 9 Agustus 2023 lembaga kami menerima ATS sebanyak 79 anak program pendidikan kesetaraan Paket B sebanyak 29 anak dan Paket C sebanyak 50 anak,” kata Sutrisno Ketua PKBM Budi Utomo saat Green Opening Anak Tidak Sekolah (Gaspol 12) Pelepasan Siswa Paket B – Paket C dan Temu Alumni Minggu (6/7/2023).

Ia mengatakan adanya program Gaspol 12 yang dimotori Wabub ini memberikan peluang maupun kesempatan kepada ATS yang berusia 18 tahun ke bawah agar bisa sekolah gratis, kerena mereka akan dibiayai oleh negara melalui Dana BOP (biaya operesional penyelenggaraan) yang bersumber dari dana APBN Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
“Bagi ATS ini sudah dicaver biaya pendidikannya oleh negara melalui dana BOP sehingga tidak dikenakan biaya selama mengikuti pembelajaran hingga lulus. Bahkan untuk memotivasi ATS yang mau kembali sekolah Pemkab Rembang melalui tim Gaspol 12 akan menyalurkan bantuah dana simultan yang ditransfer ke masing-masing rekening ATS,” tandasnya.

Sementara itu, penjaringan ATS di Kecamatan Sluke diselenggarakan di 14 desa, meliputi; Desa Leran, Jurangjero, Trahan, Pangkalan, Sluke, Rakitan, Langgar, Sanetan, Jatisari, Manggar, Blimbing, Bendo, Sendangmulyo dan Desa Labuhan Kidul. Pemerintah melalui Dana Desa (DD) tahun anggaran 2023 menguncurkan anggaran sebesar Rp. 25 juta perdesa yang diperuntukkan untuk membiayai sosialisasi, pelatihan dan dana simultan.

Rekapitulasi data ATS sementara sampai tanggal 9 Agustus 2023 menunjukkan geliat ATS kembali ke sekolah yang mendaftar di PKBM Budi Utomo cukup tinggi di beberapa desa di Kecamatan Sluke. Desa -Desa tersebut meliputi; Desa Manggar 21 anak, Desa Bendo 14 anak, Desa Labuhan Kidul 10 anak, Desa Sendangmulyo 7 anak, Desa Jatisari 3 anak, Desa Langgar 6 anak, Desa Sluke 3 anak, Desa Trahan 3 anak, Desa Sanetan 1 anak dan Desa Jurangjero 4 anak. Sedangkan Desa Leran dan Desa Rakitan tidak ada ATS yang kembali ke Sekolah. (Trisno Aji/Aziz/Rbg).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *