Yogyakarta, Indonesianews.co.id
Memasuki tahun politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIY bersama Kepolisian Daerah (Polda) DIY menggelar sosialisasi pemilu 2024 yang dikemas dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang peran ojek online (ojol) yang tergabung dalam komunitas Forum Ojol Yogyakarta Bergerak (FOYB) dalam rangka mewujudkan situasi yang kondusif dan damai dalam pesta demokrasi tahun 2024 di wilayah DIY.
FGD yang mengusung tema ‘FOYB Dengan Semangat Kebinekaan Menjaga Persatuan Bangsa Wujudkan Pemilu 2024 yang Damai’ ini, berlangsung di Hotel Museum Batik Yogyakarta di Jalan Doktor Sutomo No.13A, Bausasran, Danurejan, Kota Yogyakarta, DIY.
Sosialisasi dan edukasi Pemilu 2024 untuk komunitas pengemudi ojol ini menghadirkan narasumber Ketua KPU DIY Ahmad Shidqi, S.Th.I, M.Hum., dan Komisioner Bawaslu DIY Divisi Sumber Daya Manusia (SDM), Organisasi, Pendidikan, dan Pelatihan Agung Nugroho, S.Pt.
Menyampaikan pesan Dirintelkam Polda DIY Kombes. Pol. Syahbuddin Nasution, S.I.K., Kasubdit 2 Ditintelkam Polda DIY AKBP Dwi Prasetio Nugroho, S.E., M.H. menuturkan, kegiatan ini diselenggarakan karena kita dihadapkan dengan tahun politik menjelang Pemilu 2024 yang saat ini telah memasuki tahapan pendaftaran calon anggota legislatif (caleg).
“Hal ini mendorong semua elemen, perangkat, dan kader partai politik melakukan deklarasi kendatipun belum ada penetapan pasangan calon (paslon),” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Minggu 8 Oktober 2023.
Disadari, rutinitas para anggota FOYB sebagai ojol membatasi kesempatan mereka untuk menambah wawasan terkait pemilu.
Untuk itu, melalui edukasi ini diharapkan bisa memberikan pengetahuan/wawasan batasan-batasan/larangan terkait hak dan kewajiban dari pemilih aktif dalam pemilu sehingga anggota FOYB tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
“Hal ini guna mendukung terciptanya situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif selama pelaksanaan pentahapan menjelang Pemilu 2024 di wilayah DIY,” ungkapnya.
Didampingi Koordinator Lapangan (Korlap) FOYB Sapto Paijo dan Bendahara FOYB Ardian, Ketua FOYB Rie Rahmawati mengatakan, FOYB merupakan kelompok/komunitas yang bergerak di bidang transportasi menggunakan/berbasis aplikasi online. Sampai saat ini pun regulasi yang mengatur batas hak dan kewajiban ojol masih menjadi pembahasan.
“Sebagai kelompok/komunitas dengan jumlah yang besar mencapai 6.000 orang, masing-masing anggota FOYB memiliki latar belakang yang berbeda dengan pandangan politik yang beragam,” katanya.
Dalam kesempatan itu, dilakukan pembacaan Deklarasi Damai Pemilu 2024 yang intinya Forum Ojol Yogyakarta Bergerak (FOYB) menyatakan siap turut serta berperan aktif dalam mewujudkan situasi yang kondusif, damai, dan menggembirakan pesta demokrasi Tahun 2024.
Sekaligus menolak segala bentuk pelanggaran dalam pesta demokrasi tahun 2024, dan menjadikan pemilu 2024 sebagai sarana integrasi bangsa dan masyarakat.
Setelah FGD, agenda dilanjutkan dengan kegiatan bakti sosial (baksos) membagikan paket sembilan bahan pokok (sembako) untuk pengemudi ojol.
Dalam pemaparannya, Ahmad menjelaskan, lewat aktivitas bisnisnya pengemudi ojol mempunyai posisi strategis sebab kerap bersinggungan langsung dengan penumpang sehingga memiliki potensi menjadi agen untuk menyosialisasikan dan mengkampanyekan pemilu yang damai, bermartabat, bersih, dan berbudaya.
Untuk itu, kata Ahmad, FOYB perlu mendapatkan sosialisasi dan pendidikan pemilih bagi kalangan ojol, yang membekali mereka dengan seperangkat pengetahuan tentang tahapan, prosedur, dan jadwal pelaksanaan pemilu dari awal hingga pencoblosan 14 Februari 2024 mendatang.
“Mobilitas para pengemudi ojol yang tinggi, dengan jarak tempuh hingga ke pelosok wilayah bisa diberdayakan untuk sosialisasi pemilu damai melalui komunikasi dan interaksi langsung dengan penumpang,” ucapnya.
“Para pengemudi ojol juga dipastikan akan berpapasan dengan peserta pemilu saat kampanye terbuka dan konvoi di jalan nanti,” imbuh Ahmad mengingatkan.
Dengan cara ini, lanjut Ahmad, diharapkan mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu, bukan hanya secara kuantitatif yaitu kehadiran di tempat pemungutan suara (TPS) tapi juga secara kualitatif artinya mencoblos dengan hati nurani yang baik, rasa tanggung jawab, dan rasional berdasarkan pengetahuan yang benar tentang pemilu, tidak terpengaruh hoaks dan ujaran kebencian, bukan didorong oleh sentimen primordial (primordialisme) apalagi politik uang (money politics). “5 menit di TPS menentukan nasib bangsa ini selama 5 tahun ke depan,” pesannya menegaskan.
Agung menambahkan, FOYB diharapkan mampu meningkatkan kualitas pemilih sebab para pemimpin hasil pemilu 2024 akan mengeluarkan kebijakan publik yang berimbas kepada masyarakat, baik itu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), maupun Presiden.
Sementara itu, Sapto mengatakan, FOYB meskipun di dalamnya terdapat beragam aplikator yang menjadi mitra, anggotanya tetap menjaga persatuan dan kompak, mencegah perpecahan sosial, tidak mudah terprovokasi, dan senantiasa mengedepankan aksi damai saat menyuarakan aspirasinya.
FOYB berkomitmen menjaga netralitas dan integritas dalam rangka mendukung Pemilu 2024 yang damai. “Setiap anggota memiliki hak individu untuk berpartisipasi dan terlibat dalam aktivitas politik sebagai warga negara yang bertanggung jawab, asalkan tidak mengatasnamakan komunitas ojol,” katanya.
Lebih dari itu, menurut Sapto, ojol adalah sumber informasi yang bisa diandalkan untuk memberikan laporan tentang situasi di lapangan yang berguna untuk membantu menjaga ketertiban dan kedamaian selama masa Pemilu.***