Depok, Indonesianews.co.id – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati Klarifikasi tentang isu yang lagi viral yaitu pemberian makanan buat anak stunting kota Depok di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Depok, Rabu (15/11/2023).
Kadinkes mengatakan bahwa pengawasan dilaksanakan dengan melakukan rapat evaluasi secara berkala. Rapat tersebut melibatkan Camat, Lurah, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di wilayah dan Puskesmas.
“Setiap hari kami adakan rapat evaluasi secara virtual dengan melibatkan seluruh unsur di wilayah. Evaluasi terkait proses distribusi dan menu yang didistribusikan,” kata nya.
Mary menambahkan, selain itu pengawasan juga dilakukan langsung oleh petugas gizi di setiap Puskesmas, yaitu dengan melakukan koordinasi langsung dengan penyedia tentang menu, pengolahan dan termasuk porsi Pemberian Makanan Tambahan (PMT), bahkan mencoba menu yang disajikan sebelum PMT Lokal didistribusikan kepada penerima dan makanan yang di terima keluarga stunting telah memenuhi standar gizi yang di tetapkan Dinas Kesehatan Kota Depok dengan 38 petugas ahli gizi yang turun ke setiap wilayah.
Kemudian, Puskesmas juga akan melakukan penimbangan kepada balita yang mendapatkan PMT lokal. Sehingga dapat terpantau kenaikan status gizi dan berat badan balita.
“Akan terus kami pantau pelaksanaannya, harapannya dengan PMT lokal status gizi balita dapat terus meningkat,” tandasnya
Mary Liziawati mengutarakan bahwa Stunting merupakan kondisi ketika pertumbuhan tinggi balita tidak sesuai dengan tinggi ideal di usianya.hal ini disebabkan karena kurangnya asupan gizi yang seimbang dalam jangka waktu lama.
Dikatakan Mary, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, prevalensi stunting di Kota Depok sebesar 12,6 persen.
Angka ini lebih rendah dibanding target nasional sebesar 14 persen pada tahun 2024.
“Dari 11 Kecamatan di Kota Depok tercatat 9.882 balita yang membutuhkan pertumbuhan sehat dengan status asupan bergizi,” ungkap Mary.
Menurut Kadinkes, untuk mengatasi stunting di Kota Depok pihaknya memberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) selama 28 hari. Sasaran: balita gizi kurang dan berat badan kurang. | Eka*