Jakarta, Indonesianews.co.id
Pengurus Followers Kang Dedi Mulyadi melaksanakan konsolidasi menjelang tanggal 14 Februari 2024.
Ketua Panitia 3 Tahun FKDM Juson Simbolon kepada wartawan mengatakann dua agenda tersebut Pengukuhan FKDM Chapter Bogor dan pembubaran panitia Milangkala Ke 3 FKDM yang telah dilaksanakan.
“Satu hal penting yang harus saya sampaikan lebih awal, sebelum kegiatan silaturahmi ini kita laksanakan adalah harapan saya dalam pidato pembukaan Milangkala ke 3 FKDM, “bahwa saya ingin melihat tahun 2024 FKDM terus melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka memperkuat dan memperluas FKDM sebagai kekuatan penting menuju Jawa Barat Istimewa,”katanya.
Semangat “bersama karena cinta” dalam tagline komunitas FKDM benar-benar menjadi kekuatan untuk terus konsisten membangun kekuatan silaturahmi dengan semangat kemandirian.
“Kemandirian dalam pengertian, kita ingin membangun FKDM untuk terus tumbuh dan berpijak, bukan bergantung,” ujarnya.
Mengingat perjalan ide dan rencana pengukuhan FKDM Bogor, dirinya mengingat hanya momen 4 kali Kopdar Chapter FKDM.
“Kita meminta kepada Bapak Jamil beserta kawan-kawan Bogor lainnya untuk mewujudkan dan merestrukturisasi FKDM Chapter Bogor. Pertama saat momen Kopdar dan Milangkala I FKDM Bandung,”jelasnya.
Kedua momen Kopdar Sukabumi, Ketiga Kopdar Sumedang dan yang Keempat Milangkala Ke 3 FKDM di Purwakarta
JIka dilihat dari singkatnya pembicaraan dan rencana restrukturisasi hingga disepakatinya pengukuhan FKDM Bogor 14 Januari 2024 nanti.
“Menurut saya FKDM telah berkembang menjadi komunitas dengan anggota yang sudah saling memahami satu dengan yang lain, dimana pentingnya saling support dalam keluarga besar FKDM,”ungkap.
Dia mengatakan secara pribadi, hal ini adalah kekuatan serta kebanggaan bersama.
“Secara partisipatif kita menjaga tali silaturahmi sebagai modal dasar dalam menghadapi setiap kondisi dalam pergerakan FKDM kedepan, apa dan bagaimanapun kondisi yang akan kita hadapi,”ujarnya.
Menurut hemat, cara FKDM menghadapi dinamika suka dan duka yang terjadi sejalan dengan ungkapan tradisional dan pandangan hidup Sunda “Bengkung ngariung bongkok ngaronyok (bersama-sama dalam suka dan duka).
Artinya tidak ada masalah yang tidak bisa kita hadapi jika kebersamaan adalah urat nadi dan nafasnya.
Walaupun ada hal yang dianggap salah atau kurang tepat dari tiap proses yang kita lalui.
“Saya berharap itu bagian penting yang akan membawa FKDM dalam pendewasaan individu dan komunitas,”ucapnya.
Artinya FKDM mesti ingat kembali bahwa kearifan lokal sebagai kultur Jawa Barat mesti ditanamkan dalam diri masing-masing.
“Salah satunya ungkapan “buruk-buruk papan jati, artinya berapapun besar kesalahan saudara atau sahabat, mereka tetap saudara kita,” tambahnya. (Eka)