Depok, Indonesianews.co.id
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Depok akan gelar kampanye kreatif dengan flashmob secara serentak di 11 kecamatan pada Minggu (14/1).
“Besok kami gelar flashmob di 11 kecamatan. Dengan tangline SEGER 8ENER bareng PKS Depok,” kata Ketua DPD PKS Depok Imam Budi Hartono, Sabtu(13/1).
Imam Budi Hartono mengatakan kegiatan kampanye kreatif dengan flashmob ini digelar secara serentak oleh PKS se Indonesia.
Ia mengatakan agenda flashmob PKS Depok ini yaitu pertama melakukan sosialisasi kampanye gagasan PKS.
Kedua sosialisasi perkenalan Caleg PKS Kota Depok dan pembagian buah jeruk dan kedua kampanye door to door, PKS Menyapa, layanan kesehatan, dan lain – lain.
“Untuk campaign “SEGER8ENER” sebagai simbol mengajak masyarakat memilih partai, caleg dan capres yang seger bener,” tuturnya.
Imam Budi Hartono juga menambahkan PKS sering menekankan pelayanan kepada rakyat sebagai bagian dari komitmen mereka untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan sosial.
“Ini mencakup beberapa aspek yaitu
implementasi nilai-nilai Islam, partisipasi dalam pemerintahan, inisiatif sosial, dan pendidikan politik,” katanya.
Imam Budi Hartono menuturkan terkait nilai – nilai Islam PKS memandang bahwa pelayanan kepada rakyat harus mencerminkan nilai-nilai Islam, seperti keadilan, kebersihan, dan kemanfaatan bagi masyarakat.
Lalu partisipasi dalam Pemerintahan kata Imam Budi Hartono PKS terlibat dalam proses pemerintahan, baik di tingkat lokal maupun nasional.
“Dengan tujuan menerapkan kebijakan yang dianggap akan memberikan melayani memajukan manfaat maksimal bagi masyarakat,” tutur Imam Budi Hartono.
Lalu kata Imam Budi Hartono soal inisiatif sosial melalui program-program sosial dan kemanusiaan.
“PKS berusaha membantu masyarakat yang membutuhkan, termasuk dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan bantuan ekonomi,” ungkapnya.
Kemudian yang terakhir soal pendidikan politik sambung Imam Budi Hartono PKS juga menekankan pendidikan politik untuk meningkatkan kesadaran politik di kalangan masyarakat.
Sehingga rakyat dapat membuat keputusan yang lebih informasional dalam proses demokrasi. (Eka)