Tak Hanya Sekedar Menikmati, Kopi Lelet Jadi Bahan Penikmat

Daerah757 Views

Rembang, Indonesianews.co.id

Menjamurnya Kopi Lelet yang ada di Kabupaten Rembang, kini mengundang daya tarik tersendiri.

Tak hanya menikmati citra rasanya saja bahkan ampasnya kerapkali dijadikan balutan (lapisan) rokok untuk merasakan sensasi hisapan yang berbeda.

Asapnya, juga mempunyai khas aroma kopinya, kini kopi lelet banyak ditemui mulai dari Kota maupun pelosok Desa ataupun di kenal Warung-warung kopi rumahan.

Bagi penghobi kopi, jika berkunjung ke Rembang jangan sampai terlewatkan untuk menikmati secangkir kopi lelet. Selain rasanya yang nikmat dan beraroma khas, kopi ini juga bisa jadi sarana menyalurkan ekspresi seni.

Kopi lelet adalah cara penyajian kopi khas Rembang. Berbeda dari kopi pada umumnya, kopi lelet dapat dinikmati mulai dari seduhannya sampai ampasnya. Dari segi rasa, kopi ini berbeda dengan kopi lainnya. Sedangkan ampasnya, biasa digunakan untuk melapisi kulit rokok yang akrap dengan sebutan Kopi Lelet.

“Rasanya itu kuat, bukan kental airnya, tapi rasanya yang kental. Pokoknya kalau minum tanpa melihat pun pasti tahu kalau ini kopi lelet dari Rembang,” tutur Rizki, salah satu penikmat kopi di Rembang, Kamis (29/02).

Susu kental putih dan tisu menjadi menu wajib pelengkap sajian kopi lelet untuk melelet rokok. Tak jarang pula rokok yang dilelet dibuat dengan motif yang unik.

Kopi ini seperti pada umumnya. Hitam warnanya. Pahit rasanya. Tetapi, biasanya masyarakat Rembang punya cara menikmati yang khas, yakni dengan meleletkan ampasnya ke rokok (dilapiskan batang rokok).

Cara menikmatinya, biasanya, setelah kopi disajikan, ampas bisa dipisahkan dan ditaruh pada lepek (piring kecil) terpisah, lalu dicampur dengan susu sesuai selera. Tekstur ampas kopi itu memang halus.

“Menyeduhnya kurang lebih sama seperti menyeduh kopi pada umumnya. Tapi, ampas kopi ini biasanya disisihkan oleh para penikmatnya. Disisihkan di sebuah lepek (alas cangkir), kemudian ditambahi susu sedikit. Adonan itu tadi yang digunakan untuk nglelet (ditempelkan) ke batang rokok,” imbuhnya.

Menurut Rizki, kopi lelet pertama kali muncul di Kecamatan Lasem, Rembang, pada era tahun 90-an. Namun, saat itu perpaduan kopi lelet masih dicampur dengan sejumlah bahan lainnya.

Selanjutnya diperbarui menggunakan racikan kopi murni hingga berkembang sampai sekarang.(Aziz/Trisno/Rbg).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *