Rembang, Indonesianews.co.id
Kerusakan ruas jalan Desa Sudan dan Desa Terjan Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang Jawa Tengah kian parah.
Selain mengganggu aktifitas jalan pengendara motor, mobil, truk dan motor roda tiga, jalan penghubung sejumlah desa tersebut perlu segera di perbaiki.
Di musim hujan saat ini, badan jalan terlihat becek teraliri air hujan maupun dari sawah sekitar karena minimnya drainase.
Pada musim kemarau, jalan tersebut banyak debu berhamburan jika ada kendaraan truk melintas maupun segala jenis kendaraan lainnya.
Sehingga, sangat mengganggu aktifitas masyarakat yang sedang melintas. Perlu diketahui bahwa jalan Sudan dan Terjan merupakan jalan penghubung desa dengan lainnya.
Desa yang di maksud, penghubung Desa Sendang, Desa Watu pecah, Desa Tanjungsari dan Desa Sendangmulyo Kecamatan Kragan.
Salah satu tokoh warga Desa Sudan Ahmad Sanusi (55), mengatakan bahwa, kerusakan jalan Desa Sudan penghubung Desa Terjan sudah terlihat cukup lama.
Dia berharap kepada pemerintah Kabupaten Rembang, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan tata Ruang Kabupaten Rembang untuk segera perbaiki.
Pasalnya, jalan kabupaten tersebut sudah tidak layak karena rusak. Selain itu, jika di musim penghujan seperti saat ini terlihat banyak genangan air di jalan.
“Saat musim penghujan sekarang ini, jalan terlihat banyak kobangan air dan di saat musim kemarau debu banyak berterbangan jika ada kendaraan melintas,” ucap Sanusi, Jumat (15-3-2024) sore.
Lebih lanjut, Ahmad Sanusi mengaku jalan Sudan sudah tidak layak dan sangat perlu mendapatkan anggaran perbaikan dari Pemerintah Kabupaten Rembang.
“Semoga tahun 2024 ini pemerintah kabupaten Rembang melalui Dinas PU Taru segera perbaiki jalan rusak di desa kami, agar terlihat mulus tidak banyak lubang,” pinta dia.
Sementara itu, tokoh pemuda desa Terjan Imam Mujib mengaku kesal atas kerusakan jalan desa Sudan – desa Terjan. Dia beralasan di setiap harinya melintasi jalan tersebut sangat mengganggu aktifitas.
” Setiap hari siang malam kami melewati jalan Sudan Terjan ini. Karena banyak berbatuan dan lubang seta genangan air, kami harus berhati hati naik motor,” kata Imam.
Dia justru memikirkan banyak anak sekolah yang naik kendaraan maupun motor. Jika kerusakan jalan tidak segera di perbaiki, takutnya bisa memakan korban.
“Kami berharap adik – adik berangkat sekolah lebih berhati – hati dalam berkendara motor. Jangan sampai ada korban kecelakaan. Semoga pemerintah segera memperbaiki jalan karena sudah remuk,” pungkas dia.
(Trisno/Sus/Aziz).