Peace Santren Perdana Digelar di Alun- Alun Rembang, Ribuan Santri Serukan Perdamaian

Daerah2585 Views

Rembang, Indonesianews.co.id

“Ngabuburit” Ramadhan 1445 H/ 2024 M Kementerian Agama (Gusmen) H. Yaqut Cholil Qumas Mengelar Peace Santren (Pesan Damai Dari Pesantren) di lima pesantren di Indonesia. Hadirkan band Gigi dan Padi Reborn, salah satunya gelaran perdana Kegiatan ini dilaksanakan di Alun-alun Kabupaten Rembang, Sabtu (30/3/24) sore.

Pukul 15: 30 Wib, ribuan santri tampak memadati Halaman Alun-alun Rembang. Saat Host Talk Show menanyakan tentang Sejarah Pondok Raudlatul Thalibin Leteh, Rembang mengenalkan konsep perdamaian kepada santri dan kepada masyarakat dan jama’ah pesantren.

Gus Hanies Cholil Barro’ mengatakan, Bahwa Pesantren Leteh ini cukup tua berdiri pada Tahun 1950. Jadi pasca kemerdekaan itu pesantren ini berdiri sebetulnya pesantren Leteh ini cabang dari pesantren Kasingan yang bernama pesantren TSI kalau Leteh ini TPI tapi ya lebih sepuh pondok kasingan pada saat itu di asuh oleh K.Haji Mbah Kholil Harun ini mertua dari KH Bisyri Mustofa yang merupakan pendiri pesantren Leteh,” terang Wakil Bupati Rembang ini.

Lebih lanjut Gus Hanies mengungkapkan sebenarnya kita selama ini tidak pernah secara langsung mengajarkan soal bagaimana perdamaian, bagaimana harus hidup berdampingan damai tapi langsung dipraktekkan.

Jadi karena kita di perkotaan, pesantren kita ini, jadi secara sosial masyarakat ini berdekatan atau bertetangga dengan kawan muslim atau dari keluarga non muslim.

Sejauh ini, dan selama ini mereka selalu hidup berdampingan, hidup damai. Santri tidak pernah kita ajarkan secara langsung tapi santri justru mencontoh bagaimana kehidupan masyarakat kita di sekitar pesantren ini, damai dan menghargai toleransi.

Di samping itu Gus Hanies juga menyampaikan di depan pondok pesantren persis dulu, salah satu pemuka beragama katholik yang namanya Pak Indarto. Namun beliau sudah meninggal dunia.

Dulu sama anak anak santri, ya biasa bahkan sama tetangga ada tahlil atau tasyakuran ikut, kalau di udang beliau selalu hadir dalam acara keagamaan padahal notabennya bukan Islam.

“Terkadang kita tidak bisa mengetahui, bahwa kita beranggapan sama – sama muslim karena kalau datang dihajatan ke tetangga bersarung dan pakai peci. Dan sarung seperti kita semua ketahui yaitu salah satu bentuk kerukunan dan itu santri sudah mencontoh dengan sendirinya,” terangnya

Salah satu tokoh yang juga mewakili masyarakat Gus Thomas yang sering di sapa Gus Ramdan mengungkapkan terimakasih sudah mengadakan acara seperti ini. Dengan tujuan untuk hal-hal damai kalau dari kacamata saya, saat ini bukan di pondok kami atau di pesantren. Ini bener- bener umum.

“Saya yakin banget, kalau kalian itu tidak saling kenal sebetulnya, tetapi bisa bersatu tanpa kalian datang dari arah mana hingga ada disini. Buat saya, itu salah satu bentuk bahwa kalian itu sebetulnya kan menginginkan sesuatu yang damai,”tuturnya

“Kalian ingin menikmati hidup dalam artian kita yang gak usah terlalu ribet, kita mensyukuri sebagai hamba. Hari ini aja apa yang terjadi di antara kalian, hidup tanpa harus bersenggolan dengan acara ini, Insyaallah kita bisa melaksanakan itu dan saya, cuman satu mungkin pengen kalau kalian ingin suasana terus terjaga seperti itu hanya untuk buah amin di munculkan
kenapa?, supaya dikabulkan karena dahsyat setiap orang mempunyai niat baik, bagi kacamata saya kalau dilihat dari atas kalian itu berbentuk sebuah cahaya, kaya lilin kecil. Kalau kita bareng semua, kayak itu akan bersinar lebih luas lagi akan menemani orang-orang yang sedang kegelapan seperti itu,”terangnya..

Ia berpesan kepada Gus Hanies Cholil Barro’ semoga tetap dama,i kita lupakan kontestasi yang kemarin. Yang belum berhasil legowo, kemudian yang berhasil semoga tidak lupa dengan janji janjinya, karena menurut Kang Arman Vokalis Band GIGI, janji ini gak boleh lepas,”pungkasnya. (Trisno/Aziz/Rbg).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *