Rembang, Indonesianews.co.id
Pengajian Akbar dan Halal Bihalal, Ikatan Remaja Masjid (IRMAS) Masjid Al – Istiqomah Sukses undang Da’i atau mubaligh kondang asal Bojonegoro Jawa Timur.
Da’i kondang tersebut bernama KH Anwar Zahid yang mampu menyedot ribuan hadirin dalam pengajian Akbar dan Halal BI Halal, Jum’at (26/04/2024) malam.
Tepatnya ada di masjid Al – Istiqomah Desa Sendangmulyo Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang, terlihat ribuan hadirin mendengarkan ceramah kondang itu.
Agenda acara pengajian Akbar dan Halal BI Halal itu, diawali pembacaan Kalam illahi, lantunan sholawat Nabi Muhammad SAW oleh group Hadroh Al – Iklas, tahlil dan ceramah agama.
Salah satu jamaah, Muhamad Abdul Hakim mengungkapkan terselenggaranya pengajian Akbar dan Halal BI Halal yang di prakarsai IRMAS ini mengandung nilai positif.
“Terlebih, Da’i yang di hadirkan IRMAS para anak muda sukses hadirkan KH Anwar Zahid tentu membutuhkan kerja keras dan biaya cukup besar,” ungkapnya.
Sementara, ketua panitia Subakir menyampaikan ucapan terima kasih kepada segenap warga yang turut hadir di acara tersebut, para donatur yang telah membantu biaya.
“Kami dari pihak Panitia mengucapkan terima kasih kepada para donatur, pengusaha di desa Sendangmulyo yang telah membantu biaya hingga sukses acara ini,” kata Subakir.
Menurut Ta’mir masjid Al – Istiqomah, Mahrus dalam sambutannya mengatakan, sebagai Ta’mir masjid berharap dan memohon bantuan do’a semoga apa yang di jalankan Ta’mir Istiqomah.
“Selapanan di masjid Al – Istiqomah sudah berjalan sejak di mulai tahun 1975. Jeda sebentar saat ada perbaikan masjid,” ungkap Mahrus dalam sambutannya.
Dalam acara inti, ceramah KH Anwar Zahid menyampaikan pesan baiknya agar pengajian di niatkan “Ngaji” dan beliau berharap mudah-mudahan memperoleh ilmu yang bermanfaat.
“Semoga ibadah kita di terima Allah SWT. Apalagi di akhir Romadhan mestinya ibadahnya dintingkatkan. Ibarat sepak bola babak final maka di tingkatkan,” dawuhnya.
Penceramah kondang KH Anwar Zahid tersebut menuturkan bahwa bulan Romadhan merupakan bulan pendidikan untuk menjadikan kita menjadi pribadi yang baik.
Ibarat ulat, bulan suci Romadhan itu merupakan proses ulat menjadi kepompong ( Tirakat) selepas itu kepompong akan berproses menjadi kupu – kupu.
Selama sebelas bulan perilaku kita banyak melakukan maksiat atau dosa. Maka selama bulan Romadhan mengandung nilai pendidikan supaya perbuatan kita lebih baik.
(Trisno/Susilo/Rbg).
