Rembang, Indonesianews.co.id
Penerapan Kurikulum Merdeka di lingkungan SMP Negeri I Sluke Kabupaten Rembang memancing minat belajar dan kreatifitas siswa.
Pihak sekolahpun memberikan peluang yang seluas – luasnya kepada siswa untuk mengembangkan kreativitas bakat, minat kemampuan dan kemandirian.
Tujuannya disamping untuk mendukung penerapan kurikulum merdeka, agar siswa mampu menggali bakat, potensi dan prestasi.
Diharapkan nilai – nilai kreativitas itu dapat mendorong siswa memiliki pengetahuan tak hanya pelajaran sekolah namun lebih dari itu adanya nilai – nilai kemandirian dan mampu berwirausaha yang dipupuk semenjak dini.
Salah satu program yang kini tengah melejit adalah program kewirausahaan. Program ini merupakan bagian kurikulum merdeka yang menitik beratkan pada penggalian kemampuan siswa didalam berusaha untuk mendidik karakter kemandirian siswa semenjak dini.
Program kewirausahaan seakan mewabah pasalnya, siswa di sekolah ini terus mengembangkan program tersebut melalui Bazar yang menjual berbagai produk makanan dan minuman yang sebagian dari prodak yang dijual diacara itu hasil karya siswa.
Husnul Hasanah (14) siswa kelas VIII mengatakan memanfaatkan waktu siswa menggelar kegiatan Bazar yang menjual aneka makanan dan minuman.
Kegiatan yang diselenggarakan ini semua diprakarsai oleh siswa mulai dari persiapan hingga pelaksanaan.
Ada 10 stand siswa yang menjual berbagai produk minuman dan makanan, seperti ; puding sedot, es soda gembira, babagan, mangga, coklat, brownis dan aneka makanan dan minuman lainnya.
Tak hanya menjual produk saja, sebagian produk juga berasal dari hasil karya siswa. Ia bersama teman yang lain merasa senang bisa belajar sambil berwirausaha.
Hendro Wahyudi Guru bagian kesiswaan menjelaskan kegiatan yang diselenggarakan kali ini adalah “Open Clasmiting” menyambut jeda semester dan terima
raport siswa menyelenggarakan lomba – lomba.
“Lomba ini dari siswa anak kumpul sendiri, rapat, ada suara siswa di situ, ada pemilihan siswa dan mereka merencanakan lomba,” kata Hendro kepada wartawan.
Hendro menyampaikan ada berbagai kegiatan yang diselenggarakan siswa seperti; bazar, air sport, bulu tangkis, pentas seni dan kelas idaman agar kelas bersih dan rindang.
“Setiap kelas mengirimkan 1 stand, jadi dalam kegiatan ini terdapat 10 stand ,” jelasnya.
Ia menjelaskan kurikulum merdeka saat ini baru kelas VII yang kelas lainnya masih belum.
Kurikulum merdeka sangat terasa sekali. Di tema kewirausahaan anak – anak diberikan kesempatan untuk membuat stand dari kelas VII hingga kelas VIII mereka belajar bagaimana berwirausaha .
“Dari hasil keliling kami ke stand siswa mereka rata – rata memperoleh keuntungan Rp. 200.000 perstanya,” pungkasnya.
Sementara ltu Kepala Sekolah SMPN I Sluke Wartubi mengatakan bersamaan adanya daftar ulang siswa baru ada kegiatan Bazar.
Kegiatan ini sebagai bentuk implementasi kegiatan P5 dari kurikulum merdeka yang diterapkan di masing – masing kelas yang sudah menerapkan kurikulum merdeka.
Kegiatan tersebut diharapkan memacu dan memicu siswa yang lain terutama yang belum melaksanakan kurikulum merdeka.
“Intinya kurikulum merdeka bisa memberikan keleluasaan kepada siswa untuk mengembangkan dan meningkatkan kopetensinya sesuai sumber daya yang ada sumber daya yang ada di SMP I Sluke,” tandasnya.
(Trisno Aji/Rbg).