BANTEN, indonesianews.co.id — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten memastikan pemasangan pompa untuk kebutuhan petani terus dilakukan secara masif.
Tercatat hingga 12 Agustus ini, progres pemasangan pompa di empat kabupaten dan satu kota mencapai 136 unit dan sudah terpasang di Kabupaten Lebak, Pandeglang, Serang, Tangerang dan Kota Serang.
Kepala Dinas Pertanian Banten, Agus Tauhid mengatakan bahwa saat ini semua pompa berada di tingkat kelompok tani (poktan) yang tersebar di berbagai kabupaten kota. Sementara untuk pompa yang masih belum terpasang mencapai 125 unit.
“Pompa-pompa yang belum terpasang ini karena bangunan yang dibuat masih basah atau belum kering serta proses pemesanan saluran pipa baru terbit SP2D,” ujar Agus, Selasa, 13 Agustus 2024.
Selain itu, Agus mengatakan masih ada pompa yang dalam proses pemesanan berjumlah 42 unit.
Dia mengatakan manfaat pompa sudah dirasakan langsung para petani Banten karena mereka mampu bertanam lebih dari satu kali.
“Padahal tadinya mereka hanya tanam satu kali dalam setahun. Jadi manfaat pompa ini betul-betul sudah dirasakan para petani dan tentu kita berharap kesejahteraan mereka juga ikut meningkat secara cepat,” katanya.
Sebagai informasi, pemasangan pompa di Provinsi Banten memiliki target 338 unit dan akan selesai terpasang sebelum bulan agustus ini berakhir “SP2D tahap 1 mencapai 70 persen. Sementara sisanya SP2D tahap 2 selesai semua 100 persen,” katanya.
Sejauh ini, kata Agus, bantuan kementan terhadap petani Banten sudah sangat maksimal yaitu dengan melaksanakan verifikasi lahan tadah hujan, melakukan bimbingan dan pendampingan teknis serta percepatan pelaksanaan penyediaan air melalui pompanisasi.
“Kementan juga terus melakukan monitoring dan pelaporan penambahan PAT (perluasan areal tanam) serta pelaksanaan irigasi perpompaan,” jelasnya.
Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memerintahkan jajaran kerjanya untuk menyebar di berbagai daerah sentra guna mengawal jalanya perpompaan agar berjalan secara optimal.
Dia ingin, Indonesia sebagai negara besar mampu melewati ancaman kekeringan panjang yang melanda dunia.