UTA’45 Jakarta Gelar Kegiatan Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Nelayan Kerang Hijau di Pesisir Kalibaru

Pendidikan245 Views

Jakarta, Indonesianews.co.id

Di tengah permasalahan lingkungan yang semakin kompleks, limbah cangkang kerang hijau yang selama ini menjadi sumber pencemaran di pesisir Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, kini bertransformasi menjadi solusi inovatif. Melalui program pengabdian masyarakat yang dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Manlian Ronald A. Simanjuntak, S.T, M.T, D.Min, IPU, ASEAN Eng dengan beranggotakan tim dosen yakni Adji Putra Abriantoro, M.T, Kiko Armenito M.AK dan juga mahasiswa Teknik Sipil Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, mentransformasikan limbah ini diolah menjadi paving block ramah lingkungan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Program ini melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat pesisir dan akademisi untuk menciptakan perubahan nyata yang berdampak pada lingkungan dan ekonomi lokal.

Program pengabdian masyarakat ini bertujuan memberdayakan masyarakat pesisir Kalibaru, khususnya kelompok Paguyuban Nelayan Kerang Hijau ‘Pada Idi,’ serta warga RT.04 RW.06, untuk mengolah limbah cangkang kerang hijau menjadi bahan baku paving block berkualitas tinggi. Kegiatan ini mengedepankan pendekatan ekonomi sirkular dengan tahapan mulai dari sosialisasi, pelatihan teknis, penerapan teknologi, hingga pendampingan berkelanjutan.

Permasalahan limbah cangkang kerang hijau telah menjadi isu serius di Kalibaru, dengan penumpukan limbah mencapai 2,3 ton per hari. Limbah ini tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat sekitar. Di sisi lain, masyarakat pesisir masih menghadapi tantangan ekonomi, terutama pada masa non-panen hasil laut paving block hasil program ini memiliki kekuatan tekan hingga 250 kg/cm², menjadikannya solusi tepat untuk berbagai kebutuhan konstruksi, seperti jalan setapak, area parkir, dan halaman rumah. Selain berfungsi secara struktural, produk ini juga membantu mengurangi limbah yang selama ini mencemari lingkungan pesisir.

Program ini dimulai sejak Agustus 2024 dengan tahapan sosialisasi yang berlangsung di wilayah RT.04 RW.06 Kalibaru. Pelatihan teknis dilakukan pada September 2024, diikuti dengan demonstrasi penerapan teknologi pada akhir bulan yang sama. Hingga saat ini, pendampingan intensif masih terus dilakukan untuk memastikan keberlanjutan program.
Melalui program ini, limbah yang sebelumnya menjadi masalah kini diubah menjadi sumber daya bernilai ekonomi. Inisiatif ini tidak hanya membantu mengurangi pencemaran lingkungan tetapi juga memberikan keterampilan baru bagi masyarakat untuk menciptakan peluang ekonomi alternatif.

Dalam wawancara monitoring dan evaluasi bersama tim media, Prof. Dr. Ir. Manlian Ronald A. Simanjuntak, S.T, M.T, D.Min, IPU, ASEAN Eng selaku ketua Tim Pengabdian UTA’45 Jakarta menyampaikan, “Program ini menunjukkan bahwa teknologi dan pemberdayaan masyarakat dapat menjadi solusi untuk masalah lingkungan sekaligus menciptakan peluang ekonomi. Kami berharap masyarakat Kalibaru dapat terus berkembang dengan memanfaatkan limbah sebagai sumber daya yang bernilai. Keberhasilan ini juga menjadi inspirasi bagi wilayah lain untuk mengadopsi pendekatan serupa.”

Program ini dirancang untuk berkelanjutan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan sektor swasta, paving block berbahan limbah cangkang kerang hijau diharapkan dapat bersaing di pasar yang lebih luas. Selain itu, pendekatan ini diharapkan dapat diadopsi oleh wilayah pesisir lainnya sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan limbah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *