Rembang, Indonesianews.co.id
Perahu milik Shodikin nelayan asal Desa Karanganyar Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang, tenggelam dihantam ombak besar.
Kamis (30/1/2025).
Saat di temui Wartawan Indonesianews di sekitar lokasi tenggelamnya perahu itu Sholikin tengah menyaksikan bangkai perahu dan jaring tangkap yang menyangkut disejumlah tiang Jeti Dermaga Pelabuhan Desa Karanganyar.
Kejadian na’as itu menenggelamkan perahu beserta beberapa peralatan tangkap ikan di dalam kapal milik Shodikin teesebut semua tenggelam kedasar laut.
Saat berita ini ditayangkan dari pantauan tim Indonesianews di lapangan, hingga saat ini Kamis (30/1/2025), sekitar perairan laut Desa Karang Anyar Kragan terlihat ombak besar.
Shodikin (48), saat di konfirmasi mengatakan bahwa kejadian tenggelamnya kapal miliknya sekitar pukul. 03.00 WIB, pagi. Saat itu ombak besar dan angin kencang.
“Peristiwa tenggelamnya perahu mini milik saya satu satunya ini, sekitar pukul 03.00 pagi Kamis 30 Januari 2025, setelah di gulung ombak, perahu saya tenggelam,” papar dia.
Atas kejadian itu korban mengaku mengalami kerugian sekitar seratus juta lebih, termasuk 4 mesin dan semua alat tangkap di dalamnya.
” Saya mengalami kerugian sebesar seratus juta lebih. Kira kira total mencapai 120 juta kerugian yang saya alami. Termasuk ada 4 mesin perahu,” tandas dia.
Shodikin mengaku sedih dan berharap kepada pemerintah agar ada bantuannya agar beban berat saya ini bisa terbantu. Apalagi perahu satu satunya yang ia miliki.
“Semoga ada bantuan dari pemerintah agar perahu besarta semua isi perangkat penamkap ikan yang tenggelam mendapat perhatian,” pinta dia.
Sementara, salah seorang nelayan asal Desa Karang Anyar, Turmudzi menuturkan bahwa musim barat biasanya di barengi gelombang atau ombak beserta angin kencang.
“Musim barat dan angin kencang biasanya berjalan selama 4 bulan termasuk saat ini adanya gelombang ombak besar,” tutur dia.
Menurut Turnundi, berharap kepada pemerintah agar perahu nelayan aman dari ombak saat sandar, seharusnya memberikan tempat sandar perahu yang cukup memadai.
Reporter : Trisno Aji / Susilo