Rembang, Indonesianews.co.id
Keinginan warga Kecamatan Sluke untuk didirikannya SMA / SMK Negeri belum terwujud.
Meski berkali – kali diusulkan di setiap penyelenggaraan Musrenbang di Kecamatan Sluke, namun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah belum bisa merealisasi.
Sebut saja Widagdo Ketua BPD asal Desa Sendangmulyo yang kerapkali mengusulkan didirakannya SMA / SMK Negeri di Kecamatan ini.
Ia menyebut hampir 15 tahun usulan itu terus digaungkan namun lagi – lagi pemerintah belum bisa menjawab dan mengakomodir keinginan warga Sluke yang menghendaki adanya SMA / SMK Negeri di kawasan yang saat ini tengah merangkak menuju kawasan industri.
Seperti halnya dalam Musrenbangcam dan RKPD 2026 di Kecamatan Sluke Rabu 12 Maret 2025 Widagdo kembali menanyakan usulan adanya SMA / SMK Negeri ini.
Menanggapi usulan itu anggota DPRD Fraksi Demokrat H. Gunasih SE mengatakan usulan adanya SMA di wilayah Kecamatan Sluke sudah muncul zaman Bapak Bupati Salim yang waktu itu kewenangan masih ada di Kabupaten Rembang.
Tetapi waktu itu tanahnya yang belum dapat dan belum ada tanah yang kira – kira cocok untuk pendirian SMA.
Sampai hari ini, kewenangannya ada di Provinsi kita sudah tidak bisa apa – apa. Hanya dua tahun terakhir ini kita mengusulkan kembali kepada Gubenur Jawa Tengah untuk segera didirikan SMA di Kecamatan Sluke.
Karena di Sluke ini kronis banget, tidak ada sekolah SMA yang bisa menampung anak – anak kita. Yang ke dua dari zonasinya sangat jauh dari Lasem dan Kragan.
“Usulan kami ditanggapi Provinsi dengan langkah tercepat adalah penambahan kuota di SMAN Lasem dan Juga SMAN Kragan,” jelasnya.
Sehingga harapannya anak – anak Sluke juga bisa masuk di Kragan dan juga Lasem. Yang tahun kemarin banyak yang tidak sekolah dan juga banyak yang mondok. Karena memang mau ke Swasta juga jauh adanya di Rembang mau ke negeri kita tidak ada SMA.
“Sehingga mudah – mudahan PPDB 2025 besok ini kuota Lasem dan Kragan benar – benar bisa ditambah,” tandasnya.
Gunasih menandaskan pengusulan pendirian SMA di Sluke masih jalan terus. Tetapi kemarin Gubenur untuk langkah tercepat memang penambahan kuota di Lasem dan Kragan.
Sementara itu, Camat Sluke Mohammad Ansori
mengatakan memang menjadi masalah serius untuk berdirinya SMA/SMK di Kecamatan Sluke. Karena memang banyak warga tokoh masyarakat yang berharap betul bahwa di Sluke ada SMA/SMK.
“Sehingga harapan saya maupun warga Masya rakat untuk segera bisa ditindaklanjuti. Bapak – Bapak yang ada di atas, khususnya DPRD untuk segera mengusulkan ke Provinsi,” harapnya.
Dimana salah satu yang menjadi beban warga di kecamatan Sluke. Pertama jaraknya yang terlalu jika mau sekolah. Kemudian dengan adanya sistem zonasi itu banyak anak Sluke yang tidak diterima di sekolahan negeri maupun SMK.
Reporter : Trisno Aji