Cilegon, Indonesianews.co.id
Kolaborasi antara Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Anggota Komisi IV DPR RI Hj. Nuraeni, S.Sos, M.Si bersama Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (ASPEKPIR) hadir di Cilegon, Provinsi Banten melalui kegiatan Sosialisasi dan Expo Sawit Baik Indonesia 2022.
Kegiatan dengan tema Komoditas Kelapa Sawit sebagai Penggerak Ekonomi Nasional tersebut berlangsung selama sehari yakni pada Kamis, 24 November 2022. Pada kegiatan tersebut, juga dipamerkan beragam produk turunan kelapa sawit seperti sabun, odol, mentega, minyak goreng maupun produk kerajinan dari pohon kelapa sawit.
“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya negara dalam membangun pemahaman dan persepsi yang sama dan positif tentang kelapa sawit Indonesia beserta kebaikan-kebaikanya,” kata Hj. Nuraeni, S.Sos, M.Si, Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Demokrat itu saat memberikan sambutan.
Dia menjelaskan komoditas kelapa sawit memiliki peran penting bagi perekonomian nasional. Selain menjadi penghasil devisa, industri sawit mampu menyerap jutaan tenaga kerja. Saat ini, terdapat 22 provinsi dari 34 provinsi di Indonesia berhasil mengembangkan perkebunan kelapa sawit.
Sekitar 90 persen luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia berada di pulau Sumatera dan Kalimantan dengan kontribusi mencapai 95 persen terhadap total produksi minyak sawit mentah Crude Palm Oil (CPO) Indonesia. Sejak tahun 2006, Indonesia telah menjadi penghasil CPO terbesar di dunia menjadi pemasok utama kebutuhan minyak nabati global yang jumlahnya terus meningkat.
Dari sisi volume, ekspor produk kelapa sawit selama tahun 2015 sampai tahun 2019 cenderung mengalami peningkatan. Selama pandemi, kelapa sawit masih menjadi andalan dan salah satu sektor yang paling tahan banting.
Di Banten sendiri, areal lahan perkebunan kelapa sawit milik masyarakat di Provinsi Banten seluas 20.000 hektare, dengan produksi 10.133 ton per tahun. Di Pulau Jawa, Banten adalah provinsi dengan perkebunan kelapa sawit terluas. Ke depan, Banten masih akan mengembangkan kelapa sawit guna mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah itu.
Mantan Wakil Ketua DPRD Banten itu ingin komoditas kelapa sawit dapat berkembang lebih pesat lagi di Banten karena potensi lahan yang potensial, khususnya di Lebak dan Pandeglang. “Melalui kelapa sawit, perekonomian Banten akan lebih berkembang,” katanya.
Kepala Divisi UMKM BDPKS Helmi Muhansyah menjelaskan tentang profile BPDPKS. Menurutnya, BPDPKS memiliki tiga divisi yang memiliki tugas dan peran berbeda-beda. Divisi Usaha Kecil Menengah dan Koperasi mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan kemitraan dengan Usaha Kecil Menengah dan Koperasi untuk pengembangan kelapa sawit berkelanjutan.
Divisi Perusahaan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan kemitraan dengan perusahaan -perusahaan untuk pengembangan kelapa sawit berkelanjutan. Divisi Lembaga Kemasyarakatan dan Civil Society mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan kemitraan dengan Lembaga Kemasyarakatan dan Civil Society untuk pengembangan kelapa sawit berkelanjutan.
Ketua DPD I Aspekpir Banten Mumahad Nur menjelaskan pasca sosialisasi sawit baik, Aspekpir sangat mendukung jika nantinya dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan budidaya sawit bagi petani sawit di Cilegon. Dia menegaskan Aspekpir Indonesia siap memberikan pendampingan terhadap warga yang ingin budidaya kelapa sawit di Banten.
Sementara itu, Kardi Maryoto, Praktisi Bisnis Kelapa Sawit memaparkan potensi hilirisasi kelapa sawit. Pengembangan industri kelapa sawit secara terintegratif dengan cara mensinergikan berbagai potensi yang ada dilakukan untuk dapat menciptakan added value bagi produk-produk yang berbasiskan kelapa sawit.
Selain itu, Pengembangan industri kelapa sawit secara terintegratif akan mendorong pertumbuhan pembangunan, terciptanya lapangan pekerjaan baru, penurunan angka pengangguran dan kemiskinan serta mempercepat proses alih tehnologi kepada masyarakat (petani).
Dr. Ir. Hariyadi, MS. IPM, Dosen Fakultas Pertanian Institut Teknologi Bogor menjelaskan keunggukan kelapa sawit antara lain tanaman kelapa sawit mempunyai produktivitas tinggi dalam menghasilkan minyak. Minyak sawit mudah difraksinasi menjadi fraksi cair (olein) dan fraksi padat (stearin).
Minyak sawit berpotensi untuk dijadikan bahan mentah produksi lemak special yang berekonomi tinggi. Minyak sawit tidak mengandung asam lemak trans dan merupakan sumber alami vitamin E. “Minyak sawit mempunyai potensi aplikasi yang sangat luas (pangan dan nonpangan) Minyak sawit mempunyai potensi unggul untuk diaplikasikan pada produk pangan,” katanya.