Rembang, Indonesianews.co.id
Dalam rangka meningkatkan budidaya tebu, Kodim 0720/Rembang bekerja sama dengan Kementrian Pertanian mengadakan sosialisai dan pendampingan kegiatan budidaya tanaman tebu Tahun 2022 di wilayah Kabupaten Rembang bertempat di Gedung Manunggal Kodim 0720/Rembang belum lama ini.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Brigjen TNI Mar I Made Wahyu Santoso (Waaster Panglima TNI), Aster Kasdam IV/ Diponegoro Kolonel Arm Tejo Widhuro, Dandim 0720 Rembang Letkol Czi Parlindungan Simanjuntak S.Sos.M.Si, Kasiter Korem 073/Makutarama Letkol Arh Nur Setyasno, Kepala Dinas Pertanian. Agus Iwan dan Danramil serta Babinsa yg mempunyai daerah binaan petani tebu yang tersebar di wilayah Rembang.
Dalam sambutannya Komandan Kodim 0720/ Rembang mengatakan puji Syukur kehadirat Allah SWT yang mana Pada kesempatan hari ini kita dapat menghadiri kegiatan sosialisasi budidaya tebu dalam keadaan sehat Wal Afiat.
“Kami ucapkan selamat datang kepada Waaster Panglima TNI Brigjen TNI Mar I Made Wahyu Santoso yang telah hadir serta dari Kementerian Pertanian yang telah hadir juga, semoga dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan peran serta Kami khususnya para Babinsa untuk ikut mendampingi dan mengawal budidaya tanaman tebu sehingga kedepan dapat swasembada tebu maupun gula,” tutupnya.
Waaster Panglima TNI Brigjen TNI Mar I Made Wahyu Santoso mengatakan kegiatan ini merupakan suatu bentuk wujud tindakan untuk meningkatkan swasembada pangan dalam hal ini adalah swasembada tebu maupun gula, sehingga kedepan kebutuhan akan gula akan terpenuhi dan tercapai untuk mengurangi import gula itu sendiri.
Dengan menggandeng kepada Instansi TNI utamanya nanti yang akan mendampingi adalah para Babinsa-Babinsa diharapkan kegiatan tersebut akan senantiasa berjalan lancar, adapun kendala -;kendala yang terjadi dilapangan nantinya akan selalu dapat ditangani dengan cepat dan tepat sehingga program dari pemerintah ini dapat terlaksana dengan baik dengan perluasan lahan untuk penanaman tanaman tebu.
“Pada tahun 2020 produksi gula kristal putih ( GKP ) yang berasal dari tanaman tebu di Indonesia tersebar di berbagai wilayah provinsi Jawa, Sumatra, Sulawesi,dan sebagian kecil dikepulauan Nusa Tenggara adapun provinsi yang merupakan sentra tebu adalah Jawa timur disusul Lampung dengan produksi gula masing masing sebanyak 985.511 dan 732.143 ton,” tutup Waaster Panglima TNI.
Sementara itu, Kepala Dinas pertanian Agus Iwan menambahkan komuditas tebu saat ini menjadi salah satu titik perhatian pemerintah dalam rangka pencapaian tingginya tingkat konsumsi gula dalam negeri dan terus meningkat setiap tahunya yang belum sebanding dengan peningkatan produksi gula dalam negri. Namun demikian tercapainya swasembada gula nasional, pemerintah dan pihak yang terlibat harus berkolaborasi agar program yang relevan dapat terintegrasi.
Beberapa upaya akan dilaksanakan melalui program antara lain penambahan luas area tebu, revitalisasi usaha tani tebu, revitalisasi pabrik gula BUMN, pembangunan pabrik gula baru. Kementan sebagai pihak yang bertanggung jawab mempunyai program yaitu dari rawat ratoon dan eksentisifikasi perluasan tebu.
Bantuan yang diberikan dalam program ini yaitu rawat ratoon yaitu bantuan kepada petani berupa pupuk majemuk NPK sebanyak 400Kg/Ha, pembenahan tanah sebanyak 13 liter/Ha, obat obatan ( Herbisida ) 4 liter/Ha. Perluasan tebu yaitu bantuan kepada petani berupa pupuk majemuk NPK sebanyak 400Kg/Ha, pembenahan tanah sebanyak 13 liter/Ha,obat obatan Herbisida 4 liter/Ha bantuan biaya tanam 25 HOK/Ha.
Pendampingan, pengawalan, dan monitoring evaluasi yaitu memastikan keamanan kebun sumber benih, keamanan penyalur Saprodi dan benih sampai ke petani, pendampingan dan pengawalan aplikasi Saprodi dan penanaman tanaman tebu, monitoring dan evaluasi.
Setelah kegiatan sosialisasi selesai dilanjutkan meninjau lahan tebu pak Rijanto petani kelompok tani bumi mulyodesa ketangi yang di tanam di Desa Gedangan Rembang
Sumber Berita : Pendim 0720/Rembang.
Editor : Trisno.