Warga Bendo Korban 9 Ekor Sapi, 967 Warga Terima Daging Layak Konsumsi

Daerah222 Views

Rembang, Indonesianews.co.id

Hari Idul Adha dimaknai kerelaan berkorban dan berbagi kepada sesama. Salah satu wujud rela berkorban ini dengan memotong hewan korban.

Mereka yang memiliki kemampuan memotong hewan – hewan korban berupa kambing dan sapi.
Korban sapi biasanya untuk 7 orang sedangkan kambing untuk 1 orang.

Di Hari Raya Idul Adha tahun ini sejumlah warga di Desa Bendo Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang berkorban 9 ekor sapi.
Uniknya, di desa ini juga ada kelompok korban bersama masyarakat.

Disini, terdapat 7 warga sepakat patungan untuk membeli 1 ekor sapi untuk dikorbankan. Soal besarnya dana patungan disesuaikan harga sapi yang akan dijadikan korban.

Ketua Koordinator Panitia Korban Desa Bendo Sa’roni mengatakan proses penyembelihan hewan – hewan korban memakan waktu sekitar 4 jam. Dimulai pukul 08.00 – 11.00 WIB.
Penyembelih hewan korban itu dilakukan para Kyai, tokoh masyarakat dan perangkat. Mereka adalah Fauzan,
Abdul Rosyid, Musa, Bahrun, Kasrun dan Wanuri.

“Sejumlah warga yang berkorban itu antara lain; berasal dari RT. 04 sebanyak 1 ekor sapi atas nama Giyanto. Kemudian di RT. 02 sebanyak 1 ekor sapi korban atas nama Waridin.
Selanjutnya di RT. 12 terdapat 2 ekor sapi atas nama Suwadi dan Damini. DI RT 13 terdapat 2 ekor sapi korban atas nama : Nasiran dan Tarji. Sementara di RT 14 terdapat 2 ekor sapi korban atas nama.Wanuri dan Juki,” jelas Sa’roni.

Ia menjelaskan, usai penyembelihan, daging korban kemudian diberikan kepada warga desa sejumlah 967 bungkus.
Kegiatan penyembelihan hewan korban kali ini melibatkan sekitar 90 panitia dan 5 orang koordinator. Mereka bertugas mulai dari persiapan, penyembelihan, hingga pendistribusian daging korban.

Desa setempat membentuk panitia agar penyelenggaraan agar penyembelihan hewan korban berjalan sesuai yang diharapkan.
Terkait kesehatan hewan korban Sa’roni menyebut telah bekerjasama dengan manteri hewan.

“Jadi, 9 ekor sapi yang dikorbankan ini kondisinya dalam keadaan sehat sehingga dagingnya layak untuk dikonsumsi,” tandasnya.

Menurut Sa’roni kesadaran warga desa untuk berkorban cukup tinggi. Mereka yang berkorban kebanyakan petani dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Kepala Desa Bendo Waikhotul Jamilah mengapresiasi warganya yang memiliki kesadaran cukup tinggi akan pentingnya berkorban dan berbagi dengan sesama.
“Kami dari pemerintah desa membentuk panitia dan koordinator dan terus memantau agar penyelenggaraan penyembelihan hewan korban ini berjalan dengan baik sesuai harapan,” pungkasnya (Trisno Aji/Az/Rbg)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *