Jakarta, Indonesianews.co.id
Keterlibatan TNI dalam menangani pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional mendapat apresiasi dari Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Terutama usaha keras TNI dalam menyukseskan program PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Mikro yang berlaku sejak pekan lalu.
“Kami mengapresiasi dukungan TNI yang telah memberikan 30.219 pasukan dalam operasi PPKM Mikro di tujuh Provinsi prioritas untuk periode 9 sampai dengan 22 Februari,” ujar Airlangga selepas menggelar Rapat dengan Pimpinan TNI, Selasa (16/2/2021) di Mabes TNI Cilangkap.
Selain terlibat dalam program PPKM Mikro, TNI juga sudah menyiapkan 117 Rumah Sakit TNI di seluruh Indonesia. Upaya ini menjadi bagian dari kesiapan pemerintah dan TNI dalam penanganan Covid-19.
Berkat kesiapan RS milik tersebut, sangat membantu penanganan pasien Covid-19. “Sehingga masyarakat yang membutuhkan perawatan dapat tertolong,” tambahnya.
Dalam melaksanakan PPKM Mikro, Pemerintah sebelumnya sudah meminta keterlibatan aktif dan dukungan dari berbagai pihak. Mulai satgas pusat atau satgas daerah, Satpol PP, Bhanbinsar, Bhanbinkamtibmas, Aparat Bintara Pembina Desa, Pembina Potensi Maritim, dan Bintara Pembina Potensi Dirgantara, dan lain-lain.
“Perlu adanya penegakan sosialisasi untuk melaksanakan 3M, 3T, serta membantu distribusi logistik di daerah Zona Merah berupa masker dan bantuan sosial (bansos),” ungkap Airlangga.
Menko Perekonomian yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) menyatakan, Pemerintah akan terus bekerja sama dengan TNI maupun POLRI untuk memastikan penanganan Covid-19 dalam hal politik, hukum, dan keamanan.
Dalam situasi pandemi saat ini, Airlangga menyatakan pemerintah optimistis perekonomian Indonesia diproyeksikan rebound pada tahun 2021 di kisaran 4,5-5,5%. Hal ini didukung oleh peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor. “Proyeksi ini sejalan dengan outlook beberapa lembaga internasional, seperti World Bank, OECD, ADB dan IMF,” tutur Airlangga.***