Rembang, Indonesianews.co.id
Kemiskinan ekstrim sebagian besar masih mendera sejumlah Desa di Wilayah Provinsi Jawa Tengah. Seperti halnya Desa Sendangcoyo Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang yang merupakan daerah dengan perbukitan dan masuk kategori Desa Miskin Ekstrim.
Namun ada potensi tanaman lokal yang tumbuh liar berupa gadung jumlahnya cukup banyak yang tidak manfaatkan.
Guna memanfaatkan tanaman tersebut baru – baru ini, bertempat di Balai Desa Sendangcoyo Lasem diselenggarakan Progam Pengentasan Kemiskinan Ekstrim (PKE), pelatihan pengolahan gadung menjadi kripik gadung yang bernilai jual.
Kegiatan ini dihadiri oleh 30 orang peserta dari warga Desa Sendangcoyo dan Bidang Koperasi Dindakopukm Kabupaten Rembang.
Selain itu juga tamu dari KSP Lohjinawe, Hj. Kustiah dan Yadiman pengurus koperasi yang didampingi oleh Manager KSP Lohjinawe Wahyu Tri Basuki.
Pengolahan gadung menjadi keripik, diharapkan bisa dikonsumsi masyarakat dan memiliki nilai jual sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat desa.
Peserta diajarkan beberapa pengetahuan, diantaranya praktek pengolahan bahan gadung menjadi keripik gadung dengan memakai abu untuk hilangkan getahnya.
Selain itu dibantu teknik packing produk olahannya sampai siap jual. Dengan meningkatkan SDM masyarakat desa Sendangcoyo diharapkan bisa merubah pola fikir dan bisa meningkatkan taraf ekonominya dari hasil alam yang ada.
Peran koperasi selain untuk tingkatkan ekonomi anggota, juga bermanfaat untuk masyarakat umum seperti pelaksanaan Pelatihan di Desa Sendangcoyo yang didukung oleh KSP Lohjinawe Rembang.
Koperasi umumnya memiliki visi dan misi yang mulia dengan jati diri, nilai-nilai dan prinsip koperasi dari oleh dan untuk anggota. (Trisno Aji/Aziz/Rbg).