lRSUI Bersama FKUI Sampaikan Pengajaran Kebersihan Diri, Gizi, dan Kesehatan Reproduksi 

Daerah397 Views

Depok – RSUI berkolaborasi bersama Fakultas Kedokteran Universitaas Indonesia (FKUI) menyelenggarakan sosialisasi edukasi dalam rangka memperingati Hari Hak dan Kesehatan Reproduksi dan Seksual (World Sexual Health Day, WHSD) tanggal 4 September 2023. Kegiatan ini berfokus pada peningkatan pengetahuan remaja yaitu siswa dan siswi SMP dengan rentang usia 12-16 tahun di SMP 8 Depok diikuti oleh 1.485 anak melalui pembelajaran di kelas dan diskusi kelompok.

Usia remaja merupakan masa transisi yang krusial dalam perkembangan individu. Dilansir dari Profil Dinkes Depok tahun 2022, data tersebut menunjukkan jumlah penduduk remaja usia 10-14 tahun sebanyak 107,5 ribu jiwa dan usia 15-19 tahun yaitu 105,3 ribu jiwa. Angka ini termasuk jumlah yang cukup banyak setelah penduduk usia lansia dibanding jumlah penduduk lainnya, oleh karena itu, pentingnya bekal akan pemahaman dan kesadaran kesehatan bagi remaja berperilaku sehat dan bertanggung jawab di masa yang akan datang.

“Topik yang kami usung tentunya hasil koordinasi dengan berbagai pihak yakni tim RSUI dan FKUI serta pihak sekolah SMPN 8 Depok yang tengah menjadi concern dan penting untuk dibahas, kami berharap program ini dapat berkelanjutan dengan cakupan yang lebih luas lagi” ujar *dr. Ardiana Kusumaningrum, Sp.MK(K)* perwakilan dari tim dosen pengabdi FKUI/RSUI.

Remaja mengalami perubahan fisik dan hormon yang berkaitan dengan pubertas. Pemahaman terhadap kesehatan reproduksi juga membantu mereka memahami perubahan tersebut dan bagaimana menjaga kesehatan dan kebersihan area organ reproduksi. Harapannya, dengan mendapat informasi/pengetahuan yang akurat, peserta menyadari pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan perilaku yang bertanggung jawab. Ini juga penting untuk mencegah kehamilan remaja yang tidak diinginkan serta pencegahan penyakit menular seksual.

Pertumbuhan fisik dan perkembangan otak usia remaja cukup cepat, sehingga kebutuhan gizi yang cukup dan seimbang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Tak hanya itu, pemahaman tentang makanan membantu mereka membuat pilihan yang baik terhadap makanan dikonsumsi, serta menajalani pola hidup bersih dan sehat.

“Respon anak-anak lebih antusias karena mereka dapat bertanya dan berdiskusi langsung dari ahlinya, kami berharap mereka dapat menyerap banyak informasi yang disampaikan” tutur *Dian Purnamasari, S.Pd* selaku Wakasek Bid. Kesiswaan.

Sebagai instansi yang memberikan fasilitas layanan kesehatan dan instansi pendidikan kesehatan, kami berperan penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, baik yang sifatnya preventif maupun promotif.(eka)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *