Rembang, Indonesianews.co.id
Krisi air bersih masih saja mendera 276 Kepala Keluarga (KK) warga desa Dukuh Gambel, Teben, Pancuran Desa Sanetan Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang Jawa Tengah.
Meski sempat diguyur hujan beberapa kali dalam sepekan terakhir. Namun sumur – sumur milik warga masih tetap mengering, akibatnya warga sulit memperoleh air bersih.
Menanggulangi dampak kekeringan tersebut sejumlah pihak terus memberikan bantuan mendroping air bersih untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga setempat yang membutuhkan 30 ribu liter air perhari.
Sejumlah pihak yang mensuplay air bersih untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga diantaranya; Komunitas GBI Lasem, PLTU, PMI Rembang, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pamali Jatun Panuhan Gunem. PT. MBB Karang Taruna (Gatra) dan swadaya Masyarakat setempat.
Pengurus air bersih Tirta Abadi Desa Sanetan Jarwan mengatakan mulai 7 Agustus sampai akhir Agustus 2023 tercatat sebanyak 500 ribu liter air bersih atau 100 rit dengan volume 5 ribu didistribusikan untuk mencukupi kebutuhan air bersih.
“Meski turun hujan di minggu ini belum tampak
berpengaruh terhadap kekurangan air bersih ditempat ini,” jelasnya.
Ia menjelaskan sejak 1 September hingga 11 September 2023 air yang disuplay untuk memenuhi kebutuhan air bagi 536 jiwa tercatat sebanyak 345 ribu liter air bersih yang telah di distribusikan ke warga.
“Sehingga bantuan total air bersih sebanyak hingga saat ini sebanyak 845 air bersih,” jelasnya.
Bantuan kali ini berasal dari Alumni SMA I Lasem 94 dan Perangkat Desa se Kecamatan Sluke yang mendroping air sebanyak 5.000 liter air bersih.
Menanggapi krisis air bersih ini salah seorang warga desa Sri berharap bantuan air tetap ada sehingga bisa mencukupi kebutuhan air bersih bagi warga. Ia bersama warga lain selama 1setengan bulan ini mengalami krisis air untuk kebutuhan mandi, cuci dan masak.
Hingga berita ini diturunkan kekurangan air bersih belum bisa diprediksi krisis air bersih kapan berakhir. (Trisno/Aziz/Rbg).