BANJARMASIN, indonesianews.co.id – Semakin pekatnya kabut asap yang saat ini melanda Kota Banjarmasin dan sekitarnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) minta Badan Penanggulangan Bancana Daerah (BPBD) lebih efektif menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di banua ini.
Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim kemarau bisa sampai November 2023. Musim kemarau masih terjadi sehingga berpotensi terjadi karhutla.
Sekretaris Komisi I DPRD Kalsel Suripno Sumas mengapresiasi BPBD Kalsel menjalankan program untuk pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang fokus pada Zona I yakni “Banjarbakula” meliputi lima kabupaten/kota berdekatan.
“BPBD Kalsel sudah menggalang kerja sama dengan berbagai pihak terkait seperti penyediaan pesawat untuk pemadaman karhutla dan lainnya,” ujar Suripno di Banjarmasin, Minggu (1/10/2023).
Saat ini yang paling parah terkena dampak kabut asap berada di Banjarbakula yang meliputi wilayah Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Barito Kuala (Batola) dan Kabupaten Tanah Laut (Tala).
Bandara Internasional Syamsudin Noor pun masuk wilayah Banjarbakula yang rentan terhadap gangguan kabut asap akibat karhutla.
Banjarbakula banyak terdapat lahan gambut yang bila terbakar, pemadaman tidak semudah seperti pada lahan biasa.Pembasahan itu sangat susah dilahan gambut, di Kalsel sudah diketahui hal itu namun berdampak pada kabut asap.
Dalam hal karhutla dan guna koordinasi serta lebih memudahkan penanggulangan Kalsel yang terdiri dari 13 kabupaten/kota terbagi tiga zona, yaitu Zona I Banjarbakula.
Sedangkan Zona II daerah hulu sungai Kalsel meliputi Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong.Kemudian Zona III Wilayah timur/tenggara Kalsel meliputi Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu. | Eka*