Jakarta, Indonesianews.co.id
Tahun ini merupakan tahun yang penting untukku. Tahun 2021 adalah tahun olah raga, banyak even olah raga yang terjadi di tahun ini baik karena penundaan tahun lalu ataupun memang yang terjadwal di tahun ini, dari level lokal sampai dengan level global dimana para atlet harus menunjukkan yang terbaik untuk bangsa dan negara. Bagi aku yang adalah seorang atlet tentu saja ini bukan menjadi tekanan, ini sudah merupakan keinginan untuk memberikan yang terbaik bagi negara tempat aku tumbuh dan menjadi seperti sekarang ini.
Persiapan untuk tujuan ini tidak hanya sekedar berlatih fisik dan teknik yang dilakukan di kolam renang, bentuk dan kondisi tubuh pun tubuh pun harus disesuaikan agar bisa melakukan performa maksimal. Bagi aku yang adalah perenang jarak pendek, tentunya diperlukan ledakan tenaga agar dapat menjadi yang paling cepat untuk meraih juara. Kombinasi berat badan yang sesuai dengan postur tubuh harus ideal. Tidak berhenti di situ, indeks masa tubuh atau Body Mass Index (BMI) harus ideal dan prosentase kadar lemak dalam tubuh atau Percent Body Fat (PBF) pun harus sesuai. Semuanya itu dapat diketahui melalui suatu tes yang disebut Anthropometric Test. Hasil Anthropometric test tersebut akan ditinjau oleh pelatih dan pelatih akan menentukan kombinasi yang paling ideal untuk mencapai tujuan sebagai perenang paling cepat di kelasku, gaya punggung 50 m dan 100 m.
Nah apakah berlatih cukup? Jawabannya tidak. Hal yang menentukan dalam pencapaian tujuan tersebut adalah makanan. Nutrisi yang diasup harus disesuaikan dengan kombinasi yang ideal agar performa dapat terus terjaga dan stabil. Keterbatasan kesempatan berlatih di masa pandemic membuat kondisi ideal sulit terjaga. Saat ini aku sedang berkonsentrasi untuk mengembalikan kombinasi tubuh yang ideal demi pencapaian yang prima, sama seperti saat aku mencapai performa terbaik di SEA Games akhir tahun 2019 lalu dimana aku memecahkan rekor terbaik milikku sendiri.
Targetku adalah untuk mencapai berat badan sekitar 72 – 75 Kg, BMI sekitar 23 – 25 dan PBF sekitar 15 – 17%. Apabila kondisi ini tercapai maka aku dapat mencapai performa terbaikku. Dalam mencapai hal ini aku dibantu oleh Pelatih, Nutrisionis Olah Raga Profesional dan tentunya makanan yang penyajiannya didukung oleh Ajinomoto Indonesia. Pihak Ajinomoto Indonesia sangat membantu dalam penyediaan makananku sehari – hari dimana kadar Karbohidrat, Lemak dan Protein sudah diperhitungkan secara ilmiah. Caranya dengan memperhitungan kilo kalori tenaga yang terpakai sesuai dengan program kepelatihan. Semoga dalam waktu dekat kondisi tubuhku dapat kembali seperti semula.
Memang membutuhkan usaha dan displin untuk mencapai target latihan, selain komitmen dan displin dalam berlatih, komitmen dan disiplin dalam mengkonsumsi makanan juga diperlukan. Kita bisa melihat sudut pandag dari pelatih dan nutrisionis olah raga juga menu makanan yang aku konsumsi melalUi artikel yang terbit dalam www.kachimeshi-indonesia.com, pola nutrisi seimbang bukan hanya untuk atlet namun juga untuk semua orang. Mari kita mulai pola hidup bernutrisi seimbang yang sesuai dengan aktivitas kita sehari – hari.