Jakarta, Indonesianews.co.id
Semenjak pandemi covid 19 dan peraturan terkait PSBB diberlakukan, layanan unit mobil Mammografi Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) berjalan kurang maksimal.
“Kita tidak maksimal menggerakkan unit mobil Mamografi karena ketentuannya tidak mengizinkan kumpul 50 orang, dan dokter-dokter tidak bisa melakukannya di luar Rumah Sakit” Ujar Linda Agum Gumelar, ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) dalam kegiatan Eksklusif Mobile Mammografi bersama YKPI rangkaian kegiatan Hari Kanker Dunia 2021 tgl 4 Februari 2021 yang lalu di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta pada Sabtu 20/2/21.
Kegiatan kali pertama di tahun 2021 ini menandakan akan adanya kegiatan-kegiatan lanjutan dari YKPI yang akan bekerja sama dengan Rumah Sakit Kanker Dharmais. “Kami akan memberikan edukasi tentang pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara dan berharap kegiatan hari ini kami dapat melakukan lagi kegiatan deteksi dini kanker payudara mungkin setiap hari sabtu, entah itu 2 minggu sekali atau setiap minggu” tambah ibu Linda yang pernah menjadi Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II.
Sebelum pandemi Covid-19 ini, setiap tahun YKPI telah melakukan pemeriksaan mammografi melalui unit mobil mammografi (UMM) secara gratis kepada lebih dari 2.000 peserta setiap tahunnya. “Mobil mamografi tersebut hadir di tengah-tengah masyarakat, di puskesmas setiap minggunya berkeliling dari puskesmas satu ke puskesmas lainnya untuk memeriksa 50 perempuan berusia 40 tahun sampai 65 tahun yang belum pernah di diagnosa kanker Payudara dan tidak mempunyai benjolan di payudara lebih besar dari 5 cm .
Data yang dihimpun YKPI dari tahun 2015 sampai 2020 ditemukan 248 orang kanker ganas dan 2.241 kanker jinak dari total 14.635 peserta yang dirawat di unit mobil mammografi YKPI.
“Pentingnya melakukan skrining dan deteksi pada orang sehat adalah untuk mencegah timbulnya kanker payudara, dengan penanganan dini maka angka kesembuhan pasien tersebut diatas 90% dan biaya pengobatan lebih ringan.” ujar dr. Bob Andinata, SpB (K) Onk, selaku Kepala Instalasi Deteksi Dini dan Promosi Kesehatan, Rumah Sakit Kanker Dharmais.
Direktur Utama RS Kanker Dharmais, dr. R. Soeko Nindhito. MARS mengatakan, “Layanan Kanker yang penting bagi masyarakat ada tiga, yaitu Knowledge, Wireless dan Courage. Bagaimana memberikan pengetahuan tentang Kanker melalui kegiatan Webinar, Media Sosial dan Teman-Teman wartawan juga dapat membantu memberikan informasi tentang Kanker. Kemudian ada Wireless bagaimana masyarakat yang sudah tau ilmunya mereka mau datang ke fasilitas kesehatan untuk memeriksakan dirinya. Serta yang terakhir Courage di mana datang hasilnya ada gangguan kesehatan maka keberanian ke fasilitas kesehatan untuk melakukan tindakan dan terapi untuk menyembuhkan kanker. ”
YKPI terus berupaya mencari solusi agar layanan unit mobil Mammografi dan edukasi tentang pentingnya Deteksi Dini Kanker dapat kembali ke situasi Pandemi Covid-19 ini.
“Tingkat kesembuhan sangat tinggi jika kita melakukan pemeriksaan sejak dini atau deteksi dini dengan datang ke rumah sakit (dengan kesadaran tinggi)” ujar istri ketua MPR RI, ibu Dewi Bambang Soesatyo yang hadir dalam kegiatan tersebut sebagai tamu kehormatan YKPI, ia juga ikut pula melakukan pemeriksaan Mammografi. Kehadirannya tidak lain mendukung dan memberi semangat agar YKPI yang didirikan pada 19 Agustus 2003 dapat menjalankan program-program yang telah dicanangkan oleh para pendiri dan pengurus untuk membawa misi YKPI. “Indonesia Bebas Kanker Payudara Stadium Lanjut.” Ujarnya semangat.