Rembang, Indonesianews.co.id
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Rembang menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024. Guna mempersiapkan dan menguji pelaksanaan tahapan pemungutan suara pemilu 2024.
Dalam hal tersebut, kegiatan simulasi di laksanakan di salah satu TPS Desa Pamotan, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang Jawa Tengah, Rabu (27/12/2023) siang.
Dalam simulasi tersebut dilakukan secara “real” atau sebenarnya seperti pada Pemilu 2024 nantinya. Tepatnya pada Pemilu tanggal 14 Februari 2024, pemilih akan mendapatkan 5 jenis surat suara.
Surat suara pemilihan Presiden dan Wakil Presiden berwarna sampul abu-abu dengan ukuran 33 x 31 centi meter, surat suara Dewan Perwakilan Daerah (DPD) warna merah, ukurannya 58 x 26 centi meter.
Terlihat, surat suara yang paling besar, ukurannya mencapai 52 x 82 centi meter, yakni surat suara DPR RI warna kuning, DPRD Provinsi warna biru dan DPRD Kabupaten berwarna hijau.
Saat simulasi coblosan, tampak pemilih agak repot juga membuka surat suara di dalam bilik yang sempit. Kerepotan berikutnya terjadi, ketika pemilih selesai mencoblos, akan melipat kembali surat suara yang cukup lebar itu.
Sejumlah pejabat Pemkab Rembang juga ikut mencoba langsung. Agus Salim, Asisten Pemerintahan Dan Kesra Sekda mengungkapkan surat suara yang besar, perlu konsentrasi untuk melihat dan melipat.
“Jangan sampai ada kartu suara yang sobek, ketika akan dilipat. Selain itu, di tekankan agar Pemilu dimanfaatkan sebaik mungkin. Jangan sampai Golput,” tandas Agus.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Rembang, M. Ika Iqbal Fahmi menjelaskan bahwa, surat suara Pemilu 2024, sama seperti surat suara pemilu 2019 lalu.
Iqbal memperkirakan pemilih pada umumnya tidak akan terlalu mengalami kesulitan. Tetapi menurut dia, bagi pemilih lanjut usia, perlu sosialisasi lebih, menjelang pemungutan suara.
“Surat suara terbesar ya DPR, DPRD provinsi dan kabupaten, karena nama Calegnya kan banyak. Saya pikir kalau pemilih sudah pernah nyoblos pada 2019 lalu, tidak akan terlalu sulit. Cuman yang lanjut usia ini, perlu penekanan,” bebernya.
Dalam simulasi ini, TPS dibuat sama persis seperti saat Pemilu. Termasuk petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) juga bekerja sebagaimana ketika Pemilu.
“Pemilih memperagakan masuk kali pertama, menunggu antrian, menerima surat suara, nyoblos, kemudian memasukkan surat suara ke dalam kotak, mencelupkan jari tangan ke tinta dan lalu keluar,” imbuh dia.
Selama simulasi ini, hadir sejumlah panitia pemungutan suara (PPS) dan panitia pemilihan kecamatan (PPK) se kabupaten Rembang. Kepala desa Pamotan, Kapolsek Pamotan dan Danramil Pamotan.
Dari pantauan media Indonesianews.co.id, terlihat ratusan jumlah tamu undangan yang hadir dalam acara simulasi tersebut.Pihak KPU Kabupaten Rembang berharap dengan diadakan simulasi, penyelenggara Pemilu akan lebih siap menghadapi Pemilu 14 Februari 2024 mendatang.(Trisno/Sus/Aziz).