Rembang, Indonesianews.co.id
Wushu salah satu program ekstrakurikuler bela diri. Di SMA N 1 Sulang, Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang. Ekstrakulikuler bela diri wushu mulai dilakukan sejak tahun 2012 hingga sekarang.
Ekstrakurikuler wushu SMA N 1 Sulang, dilaksanakan secara rutin tiap hari Sabtu pagi, pukul 08.00 – 10.00WIB. Bertempat di Gedung Aula SMA N 1 Sulang. Kegiatan ekstrakulikuler tersebut diikuti oleh siswa dan siswi SMA N 1 Sulang.
Diharapkan kegiatan beladiri wushu sendiri kedepannya para siswa bisa menghasilkan prestasi, seperti mengharumkan nama sekolah, Daerahnya keluarga dan dirinya sendiri bahkan bisa mengharumkan Bangsa Indonesia.
Ade, pelatih (Coach) Wushu yang juga guru olahraga SMA N 1 Sulang mengatakan, seni bela diri wushu di SMA N 1 Sulang harus di kembangkan. Karena para pelajar memiliki potensi yang harus ditingkatkan dan dikembangkan untuk mencapai prestasi.
“Kedepannya para pelajar tersebut bisa mengharumkan nama sekolah di kemudian hari,” terangnya, saat dikonfirmasi wartawan Indonesianews.co.id, Sabtu (6 Januari 2024).
Ekstrakurikuler beladiri wushu ini juga diperbolehkan untuk pelajar-pelajar yang lain dari luar SMA N 1, diperbolehkan ikut latihan disini (SMA N 1 Sulang red). Karena sarana dan prasarana (Sarpras) SMA N 1 Sulang lebih lengkap.
“Disamping itu agar lebih mudah dalam memasyarakatkan olahraga wushu khususnya di Kabupaten Rembang,” terangnya.
Ia menambahkan ekstrakurikuler beladiri wushu, menurutnya bisa membantu pendidikan karakter untuk anak/siswa untuk bersikap sportif, jujur, bekerja sama, saling menghormati, sabar, kerja keras, percaya diri, mandiri, disiplin, dan patuh pada aturan-aturan yang telah ditetapkan.
Pendidikan karakter yang diharapkan tumbuh seiring anak berkegiatan ekskul adalah terbentuknya mental anak berjiwa kompetitor, disiplin, jujur, percaya diri dan tidak mudah putus asa dalam meraih cita cita.
“Latihan ini untuk mempersiapkan para atlet beladiri wushu di Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) yang diperkirakan pertengahan Juni 2024,” pungkasnya.
Gilang (17 tahun) muridku SMA N 1 Lasem kelas II Desa Sendangasri RT 05, RW 02, Kecamatan Lasem tidak menyangka dapat menekuni wushu sejak kecil. Namun, dia mendapatkan dorongan dari orang-orang di sekitarnya termasuk orangtua dan guru serta pelatih di sekolah.
“Saya benar-benar ingin mencoba yang terbaik dan tidak menyerah hingga bisa meraih hasil yang terbaik,” tekadnya.
“Terimakasih kepada pihak sekolah dan pelatihan yang sudah mengajarkan saya, saya berjanji akan terus berlatih untuk bisa mengikuti kejuaran Popda, terimakasih juga kepada semua teman teman yang sudah mendukung kegiatan ekstrakurikuler wushu ini,” sebut Gilang. (Aziz/Trisno).