Rembang, Indonesianews.co.id
Suksesnya penyelenggaraan pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) Rabu (14 /02/2024) lalu, tak lepas dari peran Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang menjadi garda terdepan pengawal demokrasi.
Mereka bekerja keras selama hampir 24 jam lebih dengan beban tanggung jawab yang cukup tinggi. Tak jarang anggota KPPS tumbang akibat kelelahan bahkan banyak pula yang meninggal dunia akibat kelelahan saat menjalankan tugas.
Ironisnya, perjuangan dan pengorbanan mereka seakan terlupakan usai pemungutan dan perhitungan suara bahkan kerja kerasnya seakan hanya dinilai sebatas hasil Plano yang berisi perolehan suara Pilpres, DPD, DPR RI, DPR Provinsi dan DPRD Kabupaten.
Hiruk – pikuk pesta demokrasi belakangan ini nyaris tak terdengar suara terkait mereka bahkan pemberitaan media lebih banyak memberitakan sejumlah anggota KPPS yang meninggal dunia.
Berdasarkan data KPU Kabupaten Rembang jumlah petugas KPPS sebanyak 15.407 orang. Mereka bertugas di sejumlah 2.201 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Meski mendapatkan honor namum belum sepadan jika dibandingkan dengan tugas dan tanggungjawabnya yang terbilang berat.
Seperti diketuai rincian besaran honor petugas KPPS yakni ; Ketua sebesar Rp. 1.200 ribu, sedangkan Anggota sebesar Rp. 1.100 ribu. Honor itu akumulasi untuk persiapan dan pelaksanaan tahapan Pemilu 2024.
Keberhasilan penyelenggaraan Pemilu juga ditopang oleh ke siap – siagaan Linmas dan aparat keamanan sebanyak 4.402 petugas yang mengawal tahapan Pemilu sehingga penyelenggaraan pemungutan dan perhitungan suara berlangsung aman dan kondusif.
Bahkan aparat keamanan terus mengawal Rekapitulasi di tingkat PPS, PPK yang saat ini masih berlangsung serentak ditingkat kecamatan. Keterlibatan mereka sebagai garda terdepan pengamanan dan cipta kondusif penyelenggaraan Pemilu 2024 ini. (Trisno/Sus/Aziz/Rbg).