Depok,indonesianews.co.id- Saksi DPD NasDem telah menyatakan mosi tidak percaya dan berujung Walk Out (WO) pada Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Perolehan Suara Tingkat Kota (Kamis, 7/3/2024).
Meski telah WO, namun salah satu caleg dari Nasdem Dapil Tapos-Cilodong Syamsul Ma’arif hadir sebagai saksi dalam rapat pleno. Dirinya mengaku tidak mengetahui persis tentang aksi WO tersebut.
“Saya tidak tahu atau kurang paham yang WO partai Nasdem waktu di rapat pleno. Kita hanya datang mengawal suara partai saja,”ujarnya di sela-sela acara rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan hasil perolehan suara pemilu tahun 2024 tingkat Kota Depok. Jumat (8/3) malam.
Syamsul mengaku kedatangannya ke rapat pleno berdasarkan surat mandat dari DPW NasDem.
Menurutnya, bila tidak ada surat mandat dari partai tidak akan bisa masuk ke ruang rapat pleno.
“Kita meminta izin dulu ke KPUD, ya kalau tidak ada surat mandat ya tidak bisa masuk. Agenda kita ya hanya ingin mengawal suara NasDem dan mengikuti pleno untuk dapil Cilodong-Tapos,”jelasnya.
Saat diminta menunjukkan bukti surat mandat dari DPW NasDem dirinya enggan menunjukkannya.
Bahkan, dirinya membantah jika dituduh melakukan pemalsuan surat mandat dai DPD NasDem Depok.
“Ya kita mendapat perintah dari DPW. Artinya, DPW kan diatas DPD. Ya ga usah ya (jawaban saat diminta menunjukkan surat mandat-red),”katanya.
Dirinya mengaku optimis menduduki kursi DPRD Depok.
Pasalnya, sebelumnya telah melakukan sinkronisasi data perolehan suara dan terus melakukan pengawalan suara.
“Mohon doanya semoga lancar dan optimis menang,”harapnya
Ketua DPC Partai Nasdem Kota Depok Hardiomo menyebutkan partainya telah WO. Dirinya bahkan mempertanyakan keabsahan surat mandat dari DPW.
“Salah… Mereka tidak ada Mandat.. Ko hadir, tanya saja, apakah ada surat mandatnya, kalo dia bilang ada surat mandatnya, difoto saja. Itu tidak sah. Kalau dari DPW siapa orangnya,”ujar Hardiono via WA. (eka)