Mengintip Komplek Makam Kuno, Kanjeng Pangeran Sedolaut 

Daerah2541 Views

Rembang, Indonesianews.co.id

Masjid Jami’ atau yang familiar disebut Masjid Agung Rembang ini berada di sebelah barat alun-alun kota Rembang.

Kompleks Masjid ini berada di Dusun Kauman, Desa Kutoharjo, Kecamatan Rembang Jawa Tengah.

Posisi Masjid yang dibangun diatas batur setinggi satu meter, sehingga lebih tinggi dari area disekitarnya. Kompleks Masjid ini dikelilingi oleh tembok bata setinggi satu setengah meter.

Sebagaimana biasanya masjid di Pantai Utara Jawa pada khususnya dan masjid lain di Indonesia pada umumnya, bangunan induk masjid berbentuk persegi empat dengan lebar sisi sekitar 40 cm.

Masjid tersebut merupakan cagar budaya, termasuk kompleks makam yang berada di belakangnya.

Wartawan Indonesianews.co.id, Rabu ( 17/4/2024) mendapat kesempatan melihat bangunan cagar budaya yang dibangun pada tahun 1814 M oleh Adipati Condrodiningrat dan telah mengalami enam kali pemugaran. Namun demikian, bangunan induknya masih terjaga keasliannya hingga kini.

Sementara di belakang masjid Jami’ terdapat makam para Adipati Rembang, di antaranya makam Adipati Sedo Laut (1886). Sebagaimana prototype bentuk awal) masjid kuna di Indonesia, kawasan masjid selalu mendominasi menjadi kompleks pemakaman.

Sementara itu di belakang masjid, tepatnya di sisi barat, terdapat bangunan cungkup model arsitektur Eropa yang cukup megah, dengan ketinggian batur sekitar satu meter.

Bangunan cungkup yang berbentuk segi delapan ini berpusat pada lima makam yang ada di dalamnya.

Kompleks makam tersebut terkenal dengan sebutan makam Pangeran Sedo Laut, atau yang juga dikenal dengan Pangeran Sekar Laut. Kelima makam yang berjajar dari barat ke timur tersebut adalah:

Makam Adipati Condrodiningrat dengan jirat dari semen dan nisan berbentuk kurawal dari batu putih (1289 H).

Makam istri Adipati Condrodiningrat dengan jirat dan nisan yang hampir sama dengan makam suaminya (1291 H).

Makam R. Tumenggung Pratikto Ningrat atau Kanjeng Pangeran Sedo Laut dengan jirat dari susunan batu dan nisan dari semen (tahun 1757 Saka atau 1831 M).

Makam istri Kanjeng Pangeran Sedo Laut dengan jirat dan nisan hampir sama dengan suaminya (tanpa rangka tahun).

Makam istri Patih Pati, yaitu Raden Ayu Sasmoyo dengan jirat dan nisan hampir sama dengan istri Pangeran Sedo Laut, yang juga tak tertulis tahunnya.

(Aziz/Trisno Aji/Rbg).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *