LAMPUNG, indonesianews.co.id — Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah terus berkomitmen untuk terlibat dalam pemberdayaan buruh migran.
Ketua MPM PP Muhammadiyah, M Nurul Yamin menuturkan bahwa komitmen MPM sebagai organisasi kemasyarakatan diwujudkan dalam bentuk pemberdayaan dari hulu hingga ke hilir kepada para buruh migran.
“Bicara buruh migran maka yang tidak kalah penting adalah pemberdayaan hulunya yang ada di daerah, di kampung-kampung desa-desa yang mengirimkan pekerja di luar negeri,” tutur Yamin dalam sambutannya pada agenda Peresmian Desa Migran Binaan MPM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Lampung dan Sahabat Migran Berkemajuan (Saranmu) pada Rabu (26/6) bertempat di Desa Kalirejo Lampung Tengah, sebagaimana dalam keterangan pers yang dikirimkan Humas MPM Iqbal, Kamis (27/6/2024).
Untuk itu, Yamin menambahkan, saat ini MPM sedang mencanangkan Desa Migran Berkemajuan.
Keberadaan program berbasis desa tersebut menurutnya agar persiapan untuk menjadi pekerja migran di luar negeri tidak sebatas dilakukan setelah berada di negara bekerja, tetapi dapat dilakukan jauh-jauh hari di tempat asal sebelum pergi bekerja di luar negeri.
“Program ini harapannya dapat menjadi model pemberdayaan pekerja migran ala Muhammadiyah.
Di mana Muhammadiyah akan turut mempersiapkan penguatan sumber daya manusia, modul pelatihan, dan membekali kemampuan komunikasi para buruh migran, serta yang terpenting menurutnya adalah mempersiapkan ketika kembali ke Indonesia,” jelasnya
Turut hadir dalam agenda ini Ketua Tim Pemberdayaan Purna Pekerja Migran Indonesia BP2MI, Dani Resmara. Dani dalam sambutannya menyatakan bahwa pemilihan Lampung sebagai salah satu wilayah pemberdayaan buruh migran Muhammadiyah adalah langkah yang tepat.
“Lampung adalah provinsi ke 5 terbesar pengirim pekerja migran, dengan begitu diperlukan usaha lebih dalam menjamin kesejahteraan serta keselamatan mereka,” terang Dani.
Dani juga berharap tetap bisa berkolaborasi dalam usaha pemberdayaan pekerja migran, termasuk keluarga mereka dari berbagai aspek kehidupan.
“Maka langkah Muhammadiyah melalui berbagai macam program, termasuk Desa Migran Berkemajuan di Desa Kalirejo yang juga merupakan binaan BP2MI ini menjadi langkah baik dalam upaya menyentuh aspek kesejahteraan pekerja migran secara menyeluruh,” tutup Dani.
Sementara itu Ketua PWM Lampung, Sudarman menyampaikan harapannya, melalui program desa migran binaan bersama ini pekerja migran selepas pulang dapat tetap berdampak secara berkelanjutan bagi masyarakat.
“Sepulang pekerja migran dari perantauan maka mampu menjadi penggerak sendi kehidupan masyarakat dengan mengadopsi pengetahuan dan wawasan yang didapat dari negara lain. Ditambah dengan pemberdayaan kepada keluarga yang di rumah, maka kesejahteraan mereka harapannya dapat terjamin,” terang Sudarman.
Sudarman menambahkan sasaran dari program ini nantinya adalah buruh migran yang sudah bekerja di luar negeri, calon Buruh Migran yang berencana untuk bekerja di luar negeri, keluarga dan kerabat dari buruh migran, hingga pihak-pihak terkait seperti agen perekrutan tenaga kerja, perusahaan, dan instansi terkait lainnya.