Rembang, Indonesianews.co.id
Sarji (55), seorang anak buah kapal (ABK) KM Soneta yang selamat mengaku melihat langsung dua orang rekannya meninggal dunia saat melaut.
“Karena di hantam ombak besar dan sudah tidak kuat terombang ambing di laut, dua teman saya.meninggal,” sebut Sarji.
Warga Desa Labuhan Kidul Kecamatan Sluke tersebut menceritakan kapal tenggelam di Perairan karimunjawa Jepara, karena dihantam ombak besar setinggi 3 Meter.
“Air sudah memenuhi bagian belakang kapal, mau dikuras sudah nggak ngatasi,” ujarnya.
Setelah itu, 16 orang anak buah kapal (ABK) melompat ke laut dengan menggunakan pelampung seadanya, mulai jirigen kosong, ban maupun kayu tempat lampu kapal.
“Kejadiannya itu hari Selasa (09 Juli 2024) kira-kira sudah lewat tengah malam, suasana masih gelap,” imbuh Sarji yang di dalam data sempat tertulis nama Sarji.
Di Tengah-tengah menghadapi situasi antara hidup dan mati, dalam satu rombongannya total ada 6 orang.
Tapi ketika hari kedua, dua orang rekannya meninggal dunia, karena sudah tidak kuat dan akhirnya terlepas, sehingga tinggal tersisa 4 orang.
“Yang pertama pak Muntari, warga Labuhan Kidul terlepas, kemudian yang kedua saya lupa namanya, tapi biasa dipanggil Yeye, warga Jambangan kalau nggak salah, menyusul,” tuturnya.
Digigit Ikan
Ia sempat menguatkan rekan-rekan lainnya supaya tetap semangat, meski kondisi badan sudah semakin lemas. Bahkan ada beberapa bagian tubuhnya mengalami luka-luka ringan, bekas digigit ikan.
Setelah tiga hari terombang ambing, pada hari Kamis (11/07) ada kapal lain memberikan pertolongan.
“Kami diangkat 4 orang. Jalan berapa mil begitu, nemu 1 orang lagi namanya pak Kamim, kemudian setelah itu nemu anaknya pak Kamim. Selanjutnya kita dibawa bersandar ke Pelabuhan Tegal, sampai Sabtu dini hari (13/07),” kata Sarji.
Berulang kali ia mengucapkan syukur alhamdulillah, bisa kembali pulang ke Labuhan Kidul, berkumpul kembali bersama keluarganya.
Dari total 16 ABK KM Soneta, 10 orang diantaranya ketemu dalam kondisi selamat, sedangkan 6 orang hilang.
Beberapa anggota keluarga ABK hilang, sudah menggelar do’a tahlil, Sabtu malam.
(Trisno Aji/Sus/Rbg).