BOGOR, indonesianews.co.id – Keberhasilan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam melalukan percepatan tanam mendapat pujian dari berbagai kalangan. Salah satunya dari Guru Besar IPB, Prof Edi Santosa yang menilai program tersebut merupakan solusi tepat disaat petani membutuhkan air akibat kekeringan panjang yang melanda sejumlah negara.
“Ini langkah yang sangat cerdas karena kalau kita mau membuat sawah baru prosesnya sangat lama. Tapi dengan pompanisasi kita bisa melakukan tanam bahkan sampai 3 kali dalam satu tahun (IP300) sehingga produksi kita tetap terjaga,” ujar Prof Edi, Senin, 22 Juni 2024.
Kendati begitu, kata Edi, sistem pompa dan pemasangan pipa harus dilakukan secara tepat agar pengoperasiannya mampu membantu petani meningkatkan produksi. Paling tidak indeks pertanaman yang tadinya satu kali bisa meningkat hingga tiga kali dalam semusim.
“Pompanisasi dan pipanisasi harus mampu meningkatkan IP (Indeks Pertanaman). Karena itu perlu kerjasama dengan sesama petani agar jadwal pompanisasi tetap optimal,” katanya.
Edi menambahkan bahwa jalan menuju swasembada yang saat ini tengah digencarkan pemerintah bisa terwujud dalam waktu yang tidak lama. Dia optimis program yang ada saat ini mampu menjawab harapan masa depan bangsa terkait ketahanan pangan yang jauh lebih kuat.
“Ini harapan kita bersama bahwa pangan harus dipenuhi dari dalam negeri sehingga ke depan kita juga tidak perlu impor karena dipenuhi petani sendiri. Saya optimis Indonesia mampu swasembada dan menjadi lumbung pangan dunia,” katanya.
Terpisah, Anggota Komisi VI DPR RI, Khimi mengapresiasi capaian kerja yang dilakukan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman selama kurang lebih 8 bulan terkahir. Dia menilai, Mentan Amran mampu mengimplementasikan berbagai arahan Presiden terkait peningkatan dan kemandirian pangan.
“Kalau kita bicara tahun ini, Indonesia termasuk negara yang paling kuat dalam urusan pangan. Terbukti petani bisa tanam meski terjadi kekeringan. Ini berkat program pompanisasi yang berjalan secara masif. Di samping itu urusan pupuk juga terpenuhi secara baik,” jelasnya.
Diketahui, Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini tengah fokus pada peningkatan produksi dua komoditas utama masing-masing beras dan jagung. Untuk mendukung capaian tersebut, kementan menyiapkan skema pemenuhan pupuk hingga 100 persen dan pompanisasi di seluruh Indonesia.