Rembang, Indonesianews.co.id
Bupati Rembang H. Abdul Hafidz membuka resmi pelaksanaan program TMMD Reguler ke 121 di Lapangan Desa Labuhan Kidul Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang pada Rabu 24 Juli 2024.
Didampingi Komandan Kodim 0720 Rembang Lekol Infanteri Yudhi Yahya, Kapolres Rembang AKBP Suryadi Danramil 08 Sluke Kapten CBA Yuli Eko Triyono bersama sejumlah pejabat terkait Bupati meninjau sekaligus mencanangkan dimulainya program TMMD Reguler ke 121.
Program ini akan dilaksanakan selama sebulan dimulai sejak 24 Juli hingga 22 Agustus 2024 mendatang yang menyasar dua program utama meliputi program pembangunan fisik dan program pemberdayaan masyarakat.
Di bidang pembangunan fisik rencana program yang dilaksanakan diantaranya ; Rabat Jalan Beton sepanjang 293 meter x lebar 2,5 meter. Pembangunan Jembatan Penghubung sepanjang 10 meter x lebar 2,5 meter dan sayap jembatan sepanjang 25 meter.
Kemudian pembangunan Makadam sepanjang 670 meter. Talud sepajang 234 meter, bak penampung air untuk pertanian ukuran ; Panjang 8 meter X Lebar 8 meter X Tinggi 2 meter. dan RTLH warga miskin sebanyak 12 unit.
Sedangkan untuk pembangunan non fisik, program yang menitikberatkan pemberdayaan masyarakat itu, program yang dilaksanakan meliputi; Sosialisasi Wawasan Kebangsaan, Stunting, Narkoba, Kesehatan, Pertanian, Pendidikan dan Pemberdayaan UMKM.
Program ini melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat desa setempat, polri, personel TNI Kodim 0720/Rembang, Koramil 08/Sluke dan didukung personel dari Batalion 410 Alugoro Blora sebanyak 110 yang diharapkan program ini bisa berjalan lancar, cepat, tepat aman dan sesuai target.
Bupati Rembang H. Abdul Hafidz mengatakan TMMD merupakan program yang spesialis kaya fungsi, sehingga ini membantu pemerintah dan ini harus dilanjutkan.
Jadi TMMD fungsi dan karyanya tentu lebih bagus dan efisien.
“Kalau pengadaan barang dan jasa secara umum semisal dapat satu kilo, kalau TMMD bisa 1,5 kilo. Kualitasnya juga jauh lebih baik. Karena apa, karena standarisasinya harus respek semua, ini sudah menjadi patokan kita,” jelasnya.
Kemudian nilai lebihnya TMMD bukan sekedar fisik tetapi nonfisik juga dilakukan, bagaimana mengatasi perioritas negara, stunting, kemiskinan ekstrim sehingga multifungsi inilah yang strategis untuk kepentingan bangsa dan negara.
Agar hasil TMMD ini keberlangsungannya lebih lama, caranya harus dirawat jangan sampai ditinggalkan.
TMMD ini punya nilai ekonomi sosial antar desa, Desa Bendo dan Desa Labuhan Kidul.
Akses ini menunjukkan bahwa bagaimana aktivitas bidang ekonomi masyarakat bidang ekonomi bisa lebih lancar.
“Sehingga saya yakin ekonomi masyarakat akan lebih lancar dan lebih harmonis antar desa,” pungkasnya.
(Trisno Aji /Susilo/Rbg).