NTB, indonesianews.co.id — Para petani di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyambut baik program Pompanisasi yang digencarkan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mengantisipasi darurat pangan akibat el nino atau kekeringan parah sepanjang sejarah.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB, Taufik Hidayat mengatakan bahwa pompa yang digunakan mampu mengairi sawah tadah hujan yang sebelumnya kering bahkan berpotensi gagal panen. Namun dengan pompa dan perpompaan, presentase pompa untuk luasan PAT sudah memenuhi target bahkan penggunaanya mencapai 70 persen.
Artinya, progres yang saat ini berjalan sesuai dengan ketibaan mesin pompa sudah di atas target PAT, di mana per unit pompa mampu mengairi 10 hektare lahan. Adapun luas PAT di NTB per 10 Agustus 2024 ini mencapai 10,243 hektare. Sementara total target keseluruhan mencapai 48.691 hektare.
“Target PAT setiap harinya memiliki progres yang sangat bagus karena pompa yang ada terus kita optimalkan. Alhamdulillah para petani juga senang karena mereka mampu meningkatkan indeks pertanaman jadi 3 kali dalam setahun,” ujar Taufik, Kamis, 15 Agustus 2024.
Taufik mengatakan, jumlah pompa yang saat ini sudah termanfaatkan di 10 kabupaten kota NTB mencapai 567 unit atau sekitar 66 persen dari pompa yang sudah di terima petani sebanyak 859 unit. Sementara pompa yang diusulkan 12,8 persen atau 6.698 unit.
“Semuanya sudah tersebar di 10 kabupaten kota seperti Sumbawa Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Dompu, Lombok Barat, Bima, Kota Mataram, Kota Bima dan Lombok Utara. Jadi kita tinggal menunggu sisa mesin yang diusulkan saja agar mampu memenuhi PAT secara keseluruhan,” katanya.
Sejauh ini, kata Taufik, pompanisasi dan perpompaan sudah memiliki progres tinggi, di mana rata-rata sungai yang memiliki air cukup termanfaatkan dengan baik sehingga para petani dapat bertanam setiap hari.
“Alhamdulillah kami juga sudah mendapat alokasi pupuk subsidi dan bantuan benih gratis serta bantuan alsintan. Tentu kami berharap dengan berbagai bantuan tersebut provinsi NTB dapat menjadi bagian yang memiliki kontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, total realisasi luas tanam atau perluasan areal tanam (PAT) per 7 Agustus 2024 ini mencapai 915.394 hektare. Kesuksesan program PAT sangat disokong oleh percepatan pompanisasi yang sudah menjangkau lebih dari 716.293 hektare. Sementara untuk tahun ini, kementan mengalokasikan bantuan pompa air sebanyak 62.378 unit dan irigasi perpompaan 9.904 unit.
Sebagai informasi, Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis kekeringan parah yang terjadi saat ini meluas ke berbagai daerah. Hal ini seperti yang terlihat pada data monitoring kondisi cuaca Hari Tanpa Hujan (HTH) yang terjadi selama pemantauan BMKG di akhir Juli 2024.